Perempuan asal Desa Leuwikidang, Kecamatan Kasokandel itu mengaku, menjelang peringatan hari kemerdekaan selalu berjualan bendera setiap tahun bersama suaminya di Jalan Abdul Halim. Jalan utama Majalengka ini dinilai strategis, karena berada di pusat kota.
BACA JUGA: Dandim 0617/Majalengka: Isi Kemerdekaan dengan Kreativitas
Siti mengaku sehari-hari biasanya membuka warung di rumahnya. Namun, setiap Agustus ia memilih berjualan bendera. Alasannya, keuntungan dari berjualan bendera dan pernak pernik hari kemerdekaan lebih besar dibanding dari warungnya.
“Kalau sudah gak berjualan bendera, saya berjualan warungan di rumah. Sekarang libur dulu warungnya, jualan mau bendera keuntungannya lumayan,” jelasnya.
Sementara itu, Ikbal (24) pedagang bendera lainnya mengatakan, biasanya ia berjualan bendera sampai 16 Agustus. Ia berharap, tahun ini lebih banyak bendera dan pernak-pernik perayaan kemerdekaan yang terjual.