Menurutnya, keinginan warga untuk pembongkaran tower ini, selain karena perzjinannya dianggap sudah habis sejak 2016, keberadaan tower juga dianggap berefek pada kerusakan perangkat elektronik. Apalagi, saat hujan besar sering lampu mati dan kerap ada sambaran petir, karena diduga sistem grounding di tower BTS tersebut sudah tidak berfungsi dengan baik.
“Infonya sudah dua operator yang kini mulai beroprasi lagi di tower BTS ini, bahkan katanya rencananya mau ada tiga operator lagi yang akan masang pemancar. Kami berharap ditinjau kembali karena merugikan warga,” tuturnya.
Senada, Ketua RW 11 Sidamulya Selatan, H Ade Heri Hariyanto mengatakan, keberadaan tower BTS yang kembali beroperasi ini dampaknya di antaranya radiasi terhadap alat elektronik, kemudian rawan sambaran petir.
BACA JUGA: Waspada! Plumbon Tertinggi, Nyamuk DBD Mengandung Virus Kebal Fogging
Bukan hanya itu, adanya tower BTS di lingkungan mereka juga membuat jatuhnya harga jual rumah. Menurut Ade, beberapa waktu lalu ada warga hendak menjual rumah, sudah deal dengan calon pembeli tapi batal karena di dekatnya terdapat tower BTS.
“Saya sudah sampaikan keinginan warga ini kepada SKPD yang berewenang hingga ke dewan juga pernah audiensi beberapa kali, sudah disarankan solusi. Tapi minggu kemarin malah beroperasi lagi,” ujarnya. (Surya)