Mereka memprotes kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi yang dilakukan beberapa hari lalu.
Dengan membawa spanduk dan poster berisi penolakan serta kritikan terhadap pemerintah, puluhan mahasiswa itu menggelar aksinya di Jalan KH Abdul Halim, tepatnya di depan kantor DPRD Majalengka. Akibat aksi tersebut, petugas mengalihkan arus lalu lintas selama aksi berlangsung.
BACA JUGA: Dua Pelaku Penyalahgunaan BBM Berinisial MR dan AD Terancam 6 Tahun Penjara
Pantauan Suara Cirebon, secara bergantian mahasiswa melakukan orasi berisi penolakan kenaikan BBM dan meminta pemerintah membatalkan kebijakan yang dinilai akan membuat rakyat makin terjepit.
“Kami menolak kenaikan harga BBM. Batalkan kenaikan harga BBM,” ujar Benod, salah seorang orator.
Tak hanya berorasi, mahasiswa juga meminta para anggota DPRD yang masih berada di dalam gedung untuk keluar.
BACA JUGA: Angkutan Umum Mogok Gegara Kenaikan Harga BBM, Penumpang Terlantar
Aksi yang berlangsung tertib sempat memanas, saat mahasiswa membakar ban. Petugas yang berjaga sempat menghalangi aksi bakar ban, namun tidak berhasil karena mahasiswa kemudian membuat barisan sehingga menghalangi upaya pemadaman oleh petugas. (Abr)