“Sekolahnya baik, tapi di keluarga tidak baik, maka anak tidak akan baik. Di sekolah baik, di keluarga baik tapi kalau pergaulannya salah, anak tidak akan baik, anak bisa menimbulkan masalah. Makanya pendidikan ini bukan saja di sekolah, tapi juga di rumah,” paparnya.
Imron menilai, aksi yang dilakukan para pelajar terhadap difabel tersebut karena ingin gaya-gayaan di lingkungan pergaulan mereka dengan membagikannya melalui status WhatsApp atau medsos. Sayangnya, para pelaku tidak memahami bahwa tindakan tersebut masuk ranah pidana.
BACA JUGA: Siswa SLB Alami Perundungan, Korban Menangis Diinjak, Pelaku Tertawa
“Ingin gaya tapi tidak tahu itu pidana. Karena itu saya mengimbau kepada anak-muda dan para pelajar, gunakan HP atau medsos dengan baik,” pungkasnya. (Islah)