Uhan mengaku, tidak berani untuk menaikan harga maupun mengurangi ukuran, karena kuatir ditinggalkan pembeli.
BACA JUGA: Harga Kedelai Melejit Perajin Tempe Menjerit
“Kalau ukurannya di ubah, atau dikecilin saya kuatir pembeli protes dan pelanggan beralih,” ujar Uhan.
Senada diungkapkan Eman, perajin tahu dan tempe lainnya. Karena kenaikan harga kacang kedelai dirinya sempat berpikir untuk menaikkan harga jual tempe. Namun hal itu belum ia lakukan.
“Sebenarnya sempat terpikir menaikan harga,tapi ragu-ragu, mau tanya ke pelanggan dulu sebelum dinaikkan,” kata Eman.
BACA JUGA: Perajin Tempe dan Tahu di Majalengka Mogok Produksi
Untuk saat ini, kata Eman mengurangi jumlah produksi menjadi pilihan setelah harga kacang kedelai naik. “Sementara jumlah produksinya dikurangi dulu,” jelasnya.
Pengrajin berharap kepada pemerintah agar bisa menurunkan harga kedelai. “Sebagai pengrajin tahu dan tempe saya berharap pemerintah dapat menstabilkan harga kacang kedelai, karena perajin tidak bisa ikut menaikan harga saat kedelai mahal,” harapnya. (Abr)