Sementara itu, Direktur Advokasi dan Hubungan Antar Lembaga BKKBN, Wahidah menambahkan, jika anak mengalami stunting, tentu saja tidak hanya berdampak pada fisk, nemun, bisa berpengaruh pula terhadap kecerdasan anak tersebut.
Wahidah menyebut, ada tiga hal yang diperdsiapkan dalam penanganan stunting ini. Pertama, program siap nikah dan siap hamil.
BACA JUGA: Kardaya: Anak Indonesia Harus Sehat Bebas Stunting
Calon pengantin harus dipersiapkan, jangan sampai kurang gizi, amenia dan lainnya yang nanti ketika menikah dan hamil memungkinkan punya anak stunting.
“Karena dari ibu yang kurang gizi atau secara fisik kurang sehat banyak anak terlahir stunting,” paparnya
Selanjutnya, kata Wahidah 1000 hari pertama kehidupan, anak harus betul-betul diperhatikan asupan gizinya. Makanan bergizi tidak harus yang mahal, namun, bisa memanfaatkan yang ada di sekitar.
BACA JUGA: Ekspedisi Kebangsaan Kampanyekan Pencegahan Stunting, 77 Peserta Jalan Kaki Cirebon-Bandung
“Kemudian, berikutnya, pascapersalinan ibu-ibu direkomendasikan untuk bisa ber-KB, agar perhatian termasuk pengasuhan atas anak yang telah dilahirkan lebih fokus sehingga anak akan tumbuh dengan baik dan terhindar dari stunting,” ungkapnya. (Vicky)