Hasil pendataan, untuk jenjang TK dari 98 TK baru 7 yang sudah mengelola medsos, jenjang SD baru 14 yang punya medsos dari total 38 SD.
Jenjang SMP baru 14 sekolah dari total 33 SMP, jenjang SMA baru 11 SMA dari total 19 SMA, serta jenjang SMK baru 10 dari total 19 SMK.
“Dengan adanya pelatihan ini, nanti setiap sekolah diharapkan dapat menunjuk salah satu stafnya buat mengelola dan mengembangkan medsosnya untuk mem-branding, mempromosikan, dan menginformasikan prestasi sekolahnya. Sehingga sekolah swasta dapat terus eksis dan bersaing,” ujarnya.
BACA JUGA: Air PDAM Keruh dan Gatal, Pelanggan Sindir Manajemen PDAM Tirta Jati di Medsos
Panitia pelatihan, Hariyani Prasetyaningtyas menjelaskan, kemajuan teknologi medsos menjadi sebuah keniscayaan untuk diikuti oleh sekolah swasta dalam mendapatkan manfaat.
“Di antaranya manfaat yang bisa didapat adalah untuk mengenalkan sekolah kepada masyarakat, menyanpaikan kegiatan sekolah kepada masyarakat, serta meningkatkan daya jual sekolah,” katanya.
Menurutnya, beberapa sekolah swasta telah mempunyai tim pengelola media sosial secara profesional. Namun, ada juga yang belum memanfaatkan medsos ini sebagai sarana informasi dan promosi sekolah.
Pemateri dalam pelatihan ini, berasal dari tim humas BPK Penabur, serta tim dari bidang industri kreatif Disbudpar. Agenda ini, juga dihadiri oleh Kadisbudpar, Agus Sukmanjaya serta Sekreteris Disdik Icip Suryadi. (Surya)