SUARACIREBON- Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) dan Penyelamatan Kabupaten Cirebon mencatat jumlah kebakaran di Kabupaten Cirebon sepanjang tahun 2022 mencapai 174 kejadian.
Dari data tersebut, diperoleh gambaran tingkat bahaya kebakaran di Kabupaten Cirebon tergolong masih tinggi.
Kepala Disdamkar dan Penyelamatan Kabupaten Cirebon, Ferry Afrudin, mengatakan, 174 kejadian kebakaran tersebut, terjadi pada 54 rumah, 14 toko, 28 pabrik, 57 lahan, 6 kendaraan dan 13 fasilitas umum.
Ferry menyebut, penyebab terjadinya kebakaran di Kabupaten Cirebon akibat beberapa faktor, di antaranya karena korsleting listrik dan pembakaran sampah yang dilakukan sembarangan.
BACA JUGA: Balai Kota Bandung Kebakaran, Begini Nasib Walikota Bandung
“Kejadian ini tentu menjadi perhatian semua pihak. Karenanya, kewaspadaan awal dalam penanganan kebakaran perlu diketahui oleh semua pihak, termasuk masyarakat,” ujar Ferry Afrudin, di sela pembentukan Relawan Pemadam Kebakaran (Redamkar) Kabupaten Cirebon, di Sumber, Selasa (8/11/2022).
Sebagai bentuk antisipasi dari kejadian kebakaran, pihaknya pun membentuk ratusan Redamkar. Mereka berasal dari perwakilan tiap desa se-Kabupaten Cirebon yang diberikan pelatihan dasar, tata cara pemadaman kebakaran baik secara teori dan praktik.
Dengan didampingi sejumlah mentor ahli dari petugas kebakaran, ratusan relawan juga langsung diberikan pelatihan praktik dalam simulasi kebakaran.
Mereka juga dibekali pemahaman pemadaman kebakaran menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), penggunaan Alat Pemadam Api Sederhana (APAS) hingga menggunakan alat penyemprot air.
BACA JUGA: Penyebab Kebakaran Balai Kota Bandung Masih Diselidiki, Polrestabes Periksa Enam Orang
“Dalam praktiknya, mereka juga dibekali alat pemadam lengkap dan dibekali keilmuan tata cara menjinakkan api tatkala terjadi kebakaran,” kata Ferry.
Ia mengatakan, relawan diberikan pemahaman dan keilmuan tentang kebakaran yang datangnya bersifat dari alam seperti kebakaran hutan dan lahan hingga proses teknis penanganan.
“Ratusan Redamkar ini berasal dari berbagai elemen masyarakat di tiap desa. Kami mengundang tiga orang dari tiap desa untuk diberikan pelatih juga sebagai ujung tombak penanganan awal tatkala terjadi kebakaran di wilayahnya,” terangnya.
Selain penanganan kebakaran, pihaknya juga merilis jumlah proses penanganan penyelamatan yang menjadi bagian tugasnya. Tercatat sebanyak 472 penyelamatan yang telah dilakukan sepanjang 2022 ini.
Diantaranya 55 evakuasi ular, 37 evakuasi cincin,6 evakuasi kucing, evakuasi orang bunuh diri, 23 evakuasi pascabanjir , 5 evakuasi pohon tumbang ,6 evakuasi kendaraan, 5 evakuasi monyet liar, 5 evakuasi biawak, dan 1 evakuasi anjing.
“Pembentukan relawan ini juga sebagai bentuk kesigapan dalam langkah awal penanganan kejadian di masyarakat,” pungkasnya. (Islah)
BACA JUGA: Balai Kota Bandung Kebakaran, Diduga Mandor Pekerja Renovasi Gedung Diamankan Polisi