Terkait hal itu, belasan sopir di sekretariat DPRD Kabupaten Cirebon melakukan audiensi dengan anggota DRPD Kabupaten Cirebon.
Mereka mempertanyakan nama-nama mereka yang tidak masuk dalam pendataan non-ASN. Padahal, semua tahapan dalam pendataan non-ASN itu sudah dilalui.
Juru bicara sopir sekretariat DPRD, Sunarso, mengatakan, nama 15 driver di sekretariat DPRD hilang saat pendataan final pada 31 Oktober kemarin.
BACA JUGA: DPRD Kota Cirebon Pesimis Dapat Dikerjakan di Sisa Waktu Tahun 2022
“Semua tahapan kita lalui. Bahkan, nama teman-teman di pra sampai finalis itu masuk semua. Tapi pas final 31 Oktober kemarin, nama kita semua hilang, tidak ada yang masuk satu pun. Ini aneh,” kata Sunarso.
Ia mengaku menemukan kejanggalan-kejanggalan dari data yang didapat. Pasalnya, nama-nama sopir yang hilang hanya di lingkup sekretariat dewan saja. Sedangkan para sopir di SKPD lain sudah masuk pendataan.
“Kami yang bekerja di DPRD, yang mengantarkan mobilitas wakil rakyat juga bagian dari pemerintah, kok tidak masuk,” kata Sunarso.***
BACA JUGA: Lagi, Nama Wakil Ketua DPRD Dicatut Penipu