Neneng menjelaskan, limbah B3 dari seluruh puskesmas dan Labkesda rutin diangkut oleh transporter setiap bulannya.
Limbah tersebut kemudian dibawa ke tempat perusahaan yang melakukan pemusnahan. Ia juga menepis bahwa limbah tersebut dari dokter atau bidan praktik.
“Kalau dilihat dari limbah itu, dokter praktik juga tidak sedalam itu, (dokter praktek, red) paling untuk penanganan luka. Kalau itu kan bekas abbocath bayi, (bekas, red) transfusi darah, kan itu tidak dilakukan oleh bidan praktik atau dokter praktek maupun Puskesmas,” jelasnya.
BACA JUGA: UPDATE GEMPA CIANJUR, Korban Jiwa Terus Bertambah, 162 Orang Sudah Tewas, Ribuan Rumah Rusak
Neneng menengarai, limbah B3 tersebut berasal dari layanan kesehatan yang memberikan pelayanan lengkap.
Namun, ia juga tidak menyebutkan bahwa limbah B3 di sungai tersebut berasal dari rumah sakit.
“Kita serahkan saja ke pihak berwajib untuk dilakukan investigasi. Saya tidak mau bilang itu limbah rumah sakit. Yang pasti dari segi spesifikasinya, tidak seperti yang disampaikan media hari ini (kemarin, red),” terangnya.
BACA JUGA: Beroperasi 2023, Siap Tampung 600 Ton Sampah per Hari