Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Staf Khusus Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) RI, Sofiullah dan Wakil Bupati Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih serta beberapa tamu undangan lainnya.
BACA JUGA: Terjunkan Relawan, dari Kabupaten Cirebon untuk Cianjur
Duta Anggur Cirebon, dr Hadi, dalam kesempatan tersebut menjelaskan, tanaman anggur dari luar negeri baru masuk ke Indonesia di tahun 2015, sementara di Cirebon baru berjalan sekitar dua tahun.
Untuk itu menurutnya, Aspai terus bergerak melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar Indonesia tidak lagi tergantung anggur dari luar negeri, akan tetapi bisa swasembada oleh masyarakat Indonesia sendiri.
Langkahnya, dengan melakukan proses pemilahan anggur luar negeri yang layak dikebunkan di Indonesia, karena tanaman anggur sangat mudah dibudidayakan dan tidak membutuhkan lahan yang luas, cukup menggunakan pot.
“Apalagi tanaman anggur didukung oleh pemerintah, salah satunya Ibu Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih yang hadir memberikan apresiasi dan dukungan untuk para penggiat anggur Cirebon Timur,” kata Hadi.
BACA JUGA: Pemekaran Cirebon Timur Ditarget Akhir Desember Ini Disetujui
Sebagai proyek percontohan, menurut Hadi, Aspai bekerja sama dengan PC NU Kabupaten Cirebon melakukan penanaman anggur sebanyak 100 plus 99 pohon di area kebun pondok Pesantren Gedongan.
Selain melakukan penanaman, menurut dia, Aspai juga akan terus memantau dan melakukan bimbingan.
“Bibit anggur sendiri merupakan anggur impor dari Eropa dan Asia, di mana di negara asalnya anggur hanya bisa hidup di musim panas,” ujarnya.
BACA JUGA: Untuk Ditempat di Sekor Pertanian, Korsel Minta Pekerja Musiman dari Kabupaten Cirebon
Hadi menuturkan, setelah diadopsi dengan menggunakan tekhnik grafting yaitu menyambungkan rootstock atau batang bawah anggur (lokal) dengan entres atau batang atas anggur pilihan, nantinya diharapkan hasil buahnya serupa dengan batang atasnya.
Tanaman anggur hasil grafting ini bisa tumbuh di Indonesia di sepanjang musim baik musim panas maupun musim hujan.
BACA JUGA: Wabup Ayu Hadiri Kegiatan Tali Kasih Bersama Murid TK Luara Biasa Kabupaten Cirebon
“Tadi juga mendapat dukungan dari Stafsus Kemendes RI di mana desa-desa akan diberdayakan untuk menanam anggur melalui program Kemenaker RI,” paparnya.
Berdasarkan pengalaman dirinya yang memiliki kebun anggur di Sindang Jawa, harga bibit pohon yang berusia dua bulan sekitar Rp150 ribu per batang dan setelah enam bulan ditanam sudah bisa berbuah, dengan harga jual perkilonya Rp155 ribu.
“Untuk masyarakat yang belum mengenal tanaman anggur, mari mencoba menanam anggur. Bagi yang ingin belajar dan mencoba menanam anggur silakan menghubungi para penggiat anggur yang ada di Kabupaten Cirebon maupun di wilayah timur Kabupaten Cirebon,” tandasnya.
BACA JUGA: “Sedina Nyerbon” Diujicoba Tahun Depan
Sementara itu, Stafsus Kemenaker, Sofiullah mengaku memberikan apresiasi yang luar biasa karena di Cirebon ada asosiasi penggiat anggur.
Menurutnya budidaya tanaman anggur sangat potensial untuk dikembangkan.
“Tadi kami sempat berbincang-bincang dengan asosiasi penggiat anggur bagaimana cara menanam, memelihara sampai mengolah dan memasarkan anggur. Mereka berharap ada sertifikasi bagi para penggiat anggur ini. Kami atas nama pemerintah akan mendorong hal tersebut,” pungkasnya. (Baim)
BACA JUGA: Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, Harganya Mulai dari Rp 525.000, Jumat 25 November 2022