Kuwu Desa Gembongan Mekar, Kamaludin, menjelaskan, perbaikan JUT dikarenakan pihaknya merasa prihatin terhadap para petani yang harus mengangkut hasil pertaniannya di atas jalan yang rusak.
Menurut Kamaludin, JUT tersebut sebenarnya pernah dilakukan perbaikan saat pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-101 tahun 2018 lalu.
BACA JUGA: Pemkab Cirebon Raih Predikat Baik Meritokrasi
Namun, seiring berjalannya waktu jalan tersebut mulai mengalami kerusakan yang cukup parah, sehingga susah untuk dilintasi.
“Ketika musim hujan, jalan tersebut penuh kubangan. Maka pada Musrenbangdes tahun 2021 diusulkan di anggaran 2022 agar pemdes mengalokasikan anggaran untuk perbaikan JUT tersebut. Dan tahun ini kita alokasikan peningkatan JUT sepanjang 600 meter dengan lebar 3 meter, agar jalan tersebut mudah dilalui baik para petani maupun masyarakat umum lainnya,” ujar Kamaludin kepada Suara Cirebon, Senin (12/12/2022).
BACA JUGA: Pemkab Cirebon Raih Penghargaan Kabupaten Informatif
Kamaludin menurutkan, Desa Gembongan Mekar berada di tengah-tengah dan jauh dari jalan utama, sehingga ketika warga ada keperluan untuk ke luar wilayah mengandalkan jalan poros desa.
“Dengan dibangunnya JUT yang penghubungkan Desa Gembongan Mekar dan Desa Dompyong Kulon Kecamatan Gebang, masyarakat jadi punya akses jalan langsung menuju jalur pantura melalui Desa Dompyong Kulon lalu tinggal ke Desa Ender Kecamatan Pangenan,” ujarnya.
Selain sebagai jalan alternatif menuju pantura, menurut Kamaludin, JUT tersebut sekaligus menjadi jalan penghubung antardesa antarkecamatan.
BACA JUGA: Pemdes Kaliwulu Gelar Sedekah Bumi
Sementara bagi petani, JUT mempermudah dalam mengangkut hasil pertanian ke luar desa. Pasalnya, dengan lebar tiga meter, JUT itu kini bisa dilintasi kendaraan roda empat.
“Dengan berfungsinya JUT ini, para petani jadi bisa hemat ongkos angkutan. Hasil pertanian bisa diangkut kendaraan roda empat bahkan langsung dibawa ke pantura,” pungkasnya. (Baim)