Gempa Bali ini juga dipicu oleh aktivitas sesar aktif dengan mekanisme sesar naik busur belakang Flores.
PVMBG memaparkan, sesar ini membentang jauh, dari wilayah utara Bali, NTB, hingga ke Flores.
Bahkan, akibat aktivitas sesar yang aktif ini terus naik, pernah terjadi gempa besar pada tahun 2018 silam.
BACA JUGA: Warga Panik, 1 Jam Bali Diguncang 7 Kali Gempa, Semua Berpusat di Karangasem
Untuk itu, PVMBG mengungkapkan, wilayah Karangasem memang rawan bencana gempa dan tsunami. Untuk itu perlu ada mitigasi strukturan dan mitigasi non-stuktural di wilayah setempat.
PVMBG pun menegaskan, gempa bumi yang terjadi beberapa hari kemarin tersebut tidak akan menimbulkan bahaya lanjutan, seperti likuefaksi, gerakan tanah, dan retakan tanah.
Namun, data BKMG menunjukkan, permukiman yang terdampak gempa di Karangasem Bali beberapa hari kemarin tersebut memang terjadi di Kawasan Rawan Bencana (KRB).
BACA JUGA: Gunung Kerinci Meletus, Kepulan Awan Erupsi Setinggi 700 Meter, Pesawat Dilarang Melintas