“Karena memang antara KPCT dan FCTM sudah ada komunikasi sebelumnya dan bahkan nama FCTM juga merupakan usulan dari KPCT,” tegasnya.
Dade menyebut para pejuang pemekaran Kabupaten Cirebon Timur yang tergabung dalam wadah KPCT juga sudah memahami akan posisi tersebut. Pasalnya, KPCT lebih berpikir bagaimana proses pemekaran Kabupaten Cirebon Timur cepat terlaksana.
“FCTM hanyalah sebuah nama. Bagi KPCT, apalah arti sebuah nama. Yang sebenarnya mereka juga sama sebagai pejuang proses pemekaran Kabupaten Cirebon Timur. Dengan makin bertambahnya tokoh yang ikut bergerak, proses pemekaran Kabupaten Cirebon Timur ini akan segera terwujud,” katanya.
BACA JUGA: Karaoke Rain Cirebon Terbakar, Lantai Empat Ludes, Begini Nasib Gadis-Gadis PL
Di kesempatan yang sama, salah seorang pegiat KPCT, Sundoro, mengakui KPCT ibarat seorang anak yang miskin sehingga ketika melaksanakan musdesus harus dengan sukarela sesuai kemampuan yang ada, sementara FCTM merupakan orang tua bagi KPCT dan diisi oleh tokoh penting serta kaum elite yang mampu.
Namun Sundoro mengakui, baik KPCT maupun FCTM keduanya merupakan pejuang proses pemekaran Kabupaten Cirebon Timur.
“Jangan sampai pergantian atau perbedaan nama antara KPCT dengan FCTM akan merusak persatuan dan kesatuan para pejuang proses pemekaran Kabupaten Cirebon Timur, sehingga akan dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak menyukai proses pemekaran ini untuk mengganjal,” tegasnya.
BACA JUGA: Kabupaten Cirebon Rawan Banjir, Ribuan Rumah Terendam, Ini Kata BPBD