Apalagi, imbuh Tarjo, hasil penjualan yang ia terima tidak berbentuk uang kes, melainkan menunggu distribusi.
Dimana, cabe merah hasil produksi para petani di desa tersebut biasa dikirim ke Bandung, Kota Cirebon, hingga Brebes.
“Kami memohon kepada pemerintah untuk bisa mencarikan solusi agar petani cabe disini tidak merugi besar. Kami disini ada sekitar 200 petani yang menggarap lahan untuk ditanami cabe merah yang saat ini terpuruk,” ungkapnya.***