Namun berdasarkan data yang berhasil dihimpun, nilai ekspor pada 2022 menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang menembus angka US$450 juta.
Penyebab menurunnya nilai ekspor dari Kabupaten Cirebon ini, kata Suherman, terjadi akibat adanya penurunan jumlah permintaan dari negara tujuan.
Selain itu, faktor krisis ekonomi dunia dan konflik antara Rusia dengan Ukraina juga diklaim mempengaruhi penurunan ekspor.
BACA JUGA: Mafia Perdagangan Orang Berkedok LPK, Jual PMI ke Negara Timur Tengah Rp140 Juta per Orang
“Pengaruh lainnya terjadi akibat adanya penundaan pengiriman karena banyak buyer di luar negeri yang mengeluhkan kenaikan ongkos pengiriman,” paparnya.
Salah seorang perajin rotan di Kabupaten Cirebon, Darma (52) berharap ada upaya dari pemerintah untuk membantu proses pemasaran di dalam negeri.
Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir ini pengiriman ke luar negeri tidak maksimal.
BACA JUGA: Hati-Hati, Program Kerja Musiman di Korsel Dicatut Penipu, Dipatok Hingga Puluhan Juta