“Sayangnya, sejauh ini upaya rehabilitasi tampaknya tidak menimbulkan efek jera,” imbuhnya.
Pasalnya, lanjut Nova, anjal yang terjaring razia dan menjalani rehabilitasi, setelah keluar tetap kembali ke jalan menggangu ketentraman dan ketertiban umum.
“Di dinsos mereka dilatih, diberi pembinaan dan dipenuhi kebutuhan hidupnya selama tiga hari, tapi justru membuat mereka merasa senang. Sehingga setelah keluar dari situ mereka ke jalan lagi,” ujar Nova.
Karena itu, pihaknya terus berupaya mencari cara terbaik dalam penanganan anjal di Kabupaten Cirebon.
BACA JUGA: Begal Payudara dan Pelaku Curas Diringkus, Korban Gadis SMA 16 Tahun
Menurut Nova, salah satu ide yang muncul dari pimpinan Satpol PP adalah membangun pos-pos Satpol PP di sejumlah titik keramaian tersebut.
“Pak Kasatpol PP punya ide, kita ingin melakukan kegiatan seperti di Kota Cirebon, ada pos-pos tertentu dengan petugasnya standby,” terang Nova.
“Mereka (anak punk, red) yang melihat ada Satpol PP kan akhirnya tidak jadi,” imbuhnya.
Ia menerangkan, sejumlah anak punk yang terjaring razia kali ini, berdasarkan adanya aduan dari masyarakat.
BACA JUGA: Sepeda Listrik Tak Boleh Dikendarai di Jalan Raya, yang Melanggar Siap-siap, Ini Sanksinya