SUARA CIREBON – Situs Pejambon di Kelurahan Pejambon, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat terdapat sejumlah arca yang bermacam-macam bentuk. Di antaranya patung ganesha, tokoh wayang Semar, ular, dan sebagainya. Bahkan, dulu ada arca yang mirip bentuknya (maaf) dengan miss V (vagina).
Hingga sat ini Situs Pejambon tersebut masih misterius, karena belum ada keterangan yang pasti terkait benda yang sudah terlanjur dijadikan benda cagar budaya tersebut. Sangat disayangkan, patung-patung itu ada beberapa yang telah hilang, salah satunya adalah arca yang menyerupai miss V.
Pengamat kebudayaan daerah, Ichwan Mulyana mengungkapkan, berdasarkan data yang diperoleh dari tokoh masyarakat beberapa tahun silam seperti yang disampaikan mantan Kepala Desa Pejambon, sebelum menjadi kelurahan, Kasmina, sejumlah arca tersebut bukan benda-benda cagar budaya.
Kasmina mengakui, sejak dia masih kecil patung-patung itu sudah ada, bahkan, jumlahnya banyak dan dulu berada di pinggir Sungai Cipager. Menurut Kasmina yang disampaikan Ichwan, patung itu berupa sosok bertangan empat, semar, cobek, macan dan lainnya.
Baca Juga : Puluhan Ribu Wisatawan Padati Objek Wisata di Majalengka
“Bahkan, waktu itu ada patung ular dan vagina, namun, arca yang sangat unik tersebut sudah lama hilang, sejak patung-patung tersebut belum ditempatkan dalam bangunan seperti sekarang,” terang Ichwan, Selasa, 23 Januari 2023.
Berdasarkan cerita orang-orang dulu, Sungai Cipager bamyak orang yang mencari batu untuk diambil serbuknya lalu dijual kepada pedagang China, tidak diketahui serbuk itu untuk apa. Diduga di antara pencari batu itu ada yang berjiwa seni lalu iseng-iseng membuat patung.
Kabupaten Cirebon terdapat 161 situs yang tersebar di berbagai pelosok, salah satunya Situs Pejambon di Blok Pejambon Lor yang oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kab. Cirebon yang telah mengklaim sebagai benda cagar budaya , sekitar 2 kilo meter ke arah utara dari jalan raya Sumber – Cirebon.
Di dalam bangunan permanen tersebut terdapat beberapa patung kuna dari batu, bahkan, ada patung ganesha yang diduga kuat merupakan warisan budaya Hindu Budha.
Baca Juga : Tempat Wisata di Majalengka, Libur Imlek Bukit Panyaweuan Dipenuhi Wisatawan
Pada tahun 1992 silam, ketika arca tersebut masih ditempatkan di dekat Poskamling, sebelum dipindahkan ke lokasi sekarang terdapat patung tokoh pewayangan punakawan Semar hingga masyarakat setempat menyebutnya arca Semar.
Kepala Bidang Kebudayaan Disbudparpora Kab. Cirebon, Uuk Sukarna, beberapa waktu lalu menjelaskan sudah lama patung – patung itu dipindahkan dan ditempatkan di dalam bangunan khusus agar tidak tercecer.
“Kalau dilihat dari bentuk fisiknya, ada perpaduan antara pengaruh budaya Hindu dan Budha, namun, belum ada penelitian yang mendalam terkait keberadaan patung ganesha itu,” kata Uuk.
Ukuk menyebut, patung itu memiliki empat buah tangan, hal ini identik dengan Bhatara Shiwa, ciri ini memperlihatkan pengaruh Hindu. Sementara di bagian kepala terdapat ukiran ikal yang biasa ditemukan pada patung-patung Budha.
Baca Juga : Wisata Anak dan Kuliner Rindoe Taloen Dibuka
Sementara itu, tidak jauh dari Pejambon ke arah utara, lanjut dia, terdapat sebuah Desa Astapada. Hal ini dimungkinkan ada kaitannya dengan patung ganesha, karena asta berarti gajah dan pada artinya tempat.
Tak jauh dari Astapada, lanjutnya, ada Desa Kedungdawa. Di wilayah desa tersebut ada jejak telapak kaki raksasa di atas sebuah batu besar yang terendam di sebuah sungai, karena terendam air, apalagi saat musim hujan seperti sekarang telapak tersebut sulit dilihat.
“Masyarakat setempat menyebutnya dengan Tapak Bima. Kemungkinan Pejambon, Astapada dan Kedungdawa pada zaman dahulu merupakan satu wilayah,” pungkasnya.***