Karena itu, dirinya bersama teman-teman pecinta seni dan budaya Cirebon berupaya mempertahankan dengan membentuk sanggar dan lembaga kursus dan pelatihan seni Silah Sakti Budaya.
Tujuannya untuk menularkan kecintaan terhadap seni dan budaya Cirebon ke generasi selanjutnya.
“Kami terus berupaya untuk melestarikan seni dan budaya, menularkan ke generasi muda untuk cinta budaya Cirebon,” tuturnya.
BACA JUGA: Lagi, Penetapan Cagar Budaya di Kabupaten Cirebon Gagal
Terpisah, warga Desa Gintung Ranjeng, Kecamatan Ciwaringin, Hamdan mengatakan, sudah tiga tahun ini di desanya tidak lagi menggelar hiburan wayang kulit, usai panen raya yang sebelumnya biasa diselenggarakan.
Hal itu dinilai wajar karena di desa lainnya juga ada yang tidak menggelar wayang kulit saat panen.
“Itu kebijakan pemerintah desa ya. Tapi memang sudah tiga tahun ini tidak ada pagelaran wayang kulit,” ungkapnya.***