SUARA CIREBON – Kerap terjadi kecelakaan di perlintasan kereta api tanpa palang pintu, sejumlah warga di Desa Dompyong Kulon, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, secara sukarela menjaga perlintasan kereta tak berpalang pintu tersebut.
Pasalnya, perlintasan itu sangat vital bagi aktivitas masyarakat di tiga kecamatan sekitar.
Salah seorang warga penjaga perlintasan rel kereta api, Sata mengungkapkan, dirinya merupakan satu dari enam petugas sukarela yang setiap hari membantu masyarakat maupun PT KAI mengamankan perlintasan kereta api.
Sata berjaga setiap 4 hingga 5 jam setiap harinya dengan bergiliran, meskipun disaat kondisi panas maupun hujan.
BACA JUGA: Kecelakaan di Cirebon, Pria Lansia Tewas Ketabrak Kereta Api di Arjawinangun
Hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk menjaga perlintasan kereta.
“Kami sukarela tujuannya membantu masyarakat untuk meminimalisir kecelakaan,” ujar Sata kepada Suara Cirebon, Senin (6/2).
Pendapatan yang diperoleh dari pemberian masyarakat yang melintas memang tak sebanding dengan risiko yang dilakukan.
Namun, mereka berusaha membantu masyarakat yang ingin melintasi rel jalur utara yang memisahkan Kecamatan Karangasembung, Gebang dan Kecamatan Babakan.
BACA JUGA: Kecelakaan di Cirebon, Warga Karyamulya Tewas di Gempol