“Kenaikan kasus ini mungkin karena masyarakat sekarang berani melapor,” ujar Enny.
Meskipun ada peningkatan kasus kekerasan perempuan dan anak di bulan Januari tahun 2023 ini, Enny berharap, tidak ada kenaikan lagi di bulan-bulan berikutnya.
Ia menambahkan, jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Cirebon sepanjang tahun 2022, sebanyak 95 kasus dengan jumlah korban mencapai 103 orang.
Enny memaparkan, kasus kekerasan perempuan dan anak di Kabupaten Cirebon pada 2022 kemarin, didominasi kekerasan seksual dengan 85 korban. Kemudian disusul kekerasan fisik dengan 9 korban, kekerasan psikis 5 korban, trafficking 1 korban, dan lainnya 3 korban.
BACA JUGA: Penangkapan Terduga Teroris di Cirebon, Rumah Kontrakannya Sudah Kosong
Enny menyebut, faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak cukup banyak, di antaranya karena berkenalan di medsos dan berlanjut sampai kencan hingga kemudian hamil.
Namun yang membuat dirinya merasa miris adalah karena pelakunya orang dekat, termasuk pelaku pelecehan seksual hingga menyebabkan korba hamil.
“Ada juga karena ditinggal istrinya bekerja di luar negeri, sehingga melakukan perbuatan pelecehan seksual kepada orang terdekatnya,” terangnya.***
BACA JUGA: Komnas: Kekerasan Anak Kerap Dilakukan Orang Dekat