Selain itu, kata Agung, kehidupan Febrianto yang bekerja serabutan dan jauh dari kerabat, membuat kondisi perekonomiannya serba kekurangan.
Sehingga, sambung Agung, saat ini pemuda tersebut memerlukan bantuan dari berbagai pihak.
“Karena kondisi korban yang kurang mampu dan jauh dari kerabatnya, maka perlu ada sumbangsih masyarakat untuk mengevakuasi korban sementara waktu,” terangnya.
Dengan kondisi tersebut, kata Agung, korban tak memiliki biaya untuk memperbaiki rumahnya yang ambruk tersebut.
Sehingga, selain berharap bantuan dari masyarakat, Pemerintah Desa Beringin pun berjanji akan berusaha maksimal untuk mencari cara agar rumah yang roboh tersebut bisa segera diperbaiki.
“Karena peristiwanya baru kemarin sore (Selasa, 21 Februari 2023), kami belum sempat melaporkannya kepada instansi terkait, intinya kami memohon kepada pihak terkait agar segera memberi perhatian,” tuturnya.
Kendati peristiwa rumah ambruk di Cirebon ini tidak menelan korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai jutaan rupiah.***