SUARA CIREBON – Seorang nelayan Desa Bungko Kidul, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Zaedi menceritakan kronologi pemenuam mortir atau bom yang dikira emas.
Awalnya, pria 37 tahun tersebut melakukan aktivitas seperti biasa, berangkat melaut untuk mencari ikan.
Sesampainya di tengah laut dini hari sekira pukul 03.00 WIB, Sabtu, 4 Maret 2023, Zaedi menebar jaring.
Setelah beberapa jam ditunggu, tepatnya pukul 07.00 WIB, jaring yang ditebar di tengah laut tersebut diangkat oleh Zaedi.
Saat diangkat, Zaedi kaget, karena ada benda aneh yang tersangkut di jaring alat penangkap ikan miliknya tersebut.
“Ya kita kan nggak ngerti itu kan apa, semacam kaya gituan. Setelah menemukan benda itu terus angkat dan simpan di atas perahu. Benda itu (ditemukan) di perairan tengahnya pelabuhan Cirebon,” terang Zaedi, Minggu, 5 Maret 2023.
Benda tersebut, kata Zaedi, lalu dibungkus kemudian disimpan di perahu.
Setelah menyelesaikan aktivitasnya di tengah laut, kemudian Zaedi bergegas pulang menuju darat.
Sesampainya di darat, Zaedi menjelaskan, ia diamkan saja benda tersebut di atas perahu dan berencana untuk membongkarnya.
Beruntung, sebelum dibongkar, ia lapor terlebih dahulu ke Bhabinkabtibmas Desa Bungko Kidul dan Zaedi diperingatkan untuk hati-hati, karena benda yang ditemukannya itu berbahaya.
“Kan saya takut jadinya. Saya sampai darat pukul kira-kira 15.00 WIB dan lapor pukul 16.00 WIB,” katanya.
Saat ini, mortir atau bom yang ditemukan nelayan Cirebon tersebut sudah diledakan Tim Gegana di areal persawahan Desa Bungko Kidul berjarak sekitar 3 kilometer dari dari permukiman warga pada Minggu, 5 Maret 2023 pagi sekira pukul 10.00 WIB.
Pantuan Suara Cirebon, saat diledakan Tim Gegana, mortir atau bom yang ditemukan nelayan Cirebon tersebut terdengar dentuman keras keras dan mengeluarkan asap putih yang membumbung tinggi.***