SUARA CIREBON – Umat Islam di Indonesia banyak yang bertanya kepastian 1 Ramadhan yang ditetapn pemerintah melalui Sidang Isbat Kementerian Agama (Kemenag).
Mendekati akhir bulan Syaban, umat Islam mulai mempersiapkan menyambut hadirnya bulan Ramadhan yang menandai pelaksanaan ibadah puasa (shaum) wajib selama sebulan.
Hanya saja, sampai Sabtu, 18 Maret 2023, masih juga belum jelas kapan tanggal 1 Ramadhan ditetapkan sebagai hari pertama melaksanakan puasa atau shaum wajib.
Muhammadiyah sudah mengeluarkan maklumat terlebih dahulu, bahwa tanggal 1 Ramadhan akan jatuh pada Kamis, 23 April 2023 pekan depan, yang menjadi tanda ibadah puasa wajib (shaum) telah dimulai sebulan penuh.
Namun pemerintah, sampai sekarang belum mengeluarkan keputusan kapan 1 Ramadhan atau awal ibadah shaum (puasa) dijalankan umat Islam.
Pemerintah, melalui Kementrian Agama (Kemenag) akan lebih dulu menggelar Sidang Isbat, untuk menentukan tanggal 1 Ramadhan atau awal bulan puasa (shaum) wajib.
Nah kapan Sidang Isbat yang sedang ditunggu-tunggu seluruh umat Islam di Tanah Air akan digelar oleh Kemenag.
Selama ini, Kemenag atau pemerintah memiliki tradisi dalam penentuan jadwal Sidang Isbat untuk menentukan tanggal 1 Ramadhan atau dimulainya ibadah puasa wajib.
Sidang Isbat, selalu digelar pada menjelang akhir bulan Syaban, tepatnya pada hari ke 29 atau tanggal 29 bulan Syaban.
Tanggal 29 Syaban 1444 Hijriah tahun 2023 ini, nantinya akan jatuh pada Rabu, 22 Maret 2023 pekan depan.
“Maka pada 29 Syaban 1444 H atau Rabu 22 Maret 2023 itu Sidang Isbat digelar Kemenag,” tutur Kepala Seksi Humas Kemenag, Khoirun Durori.
Jadwal Sidang Isbat untuk penentuan tanggal 1 Ramadhan tidak pernah berubah selama ini di Kemenag, yaitu selalu pada tanggal 29 Syaban yang untuk 1444 H atau tahun 2023 jatuh pada Rabu, 22 Mei 2023.
“Jadwalnya tidak pernah berubah. Sidang Isbat itu tanggal 29 Syaban. Tahun ini pada Rabu 22 Maret pekan depan,” tutur Khoirun.
Sidang Isbat penentuan 1 Ramadhan atau awal puasa, nanti akan dilakukan secara hibrid, secara online maupun offline.
Seperti sudah tradisi, Sidang Isbat akan mengundang Komisi VII DPR RI, pimpinan MUI, perwakilan ormas Islam dan para duta besar negara sahabat.
Sidang Isbat akan berisi materi pemaparan perhitungan astronomi atau hitungan menggunakan metode hisab mengenai awal Ramadhan.
Selain itu, juga ada pengamatan langsung lewat metode Rukyatul Hilal, menggunakan teleskop dari 124 titik pantau di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Papua.
Dari 124 titik tadi, 4 titik pantau diantaranya di wilayah Jakarta. Masing-masing :
- Gedung Kanwil Agama DKI Jakarta
- Masjid Hasyim Asyari Jakarta Barat
- Ponpes Hidayatullah Basmol Jakarta Barat
- Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu
“Hasil perhitungan hisap dan pemantauan hilal, akan dijadikan acuan untuk keputusan Sidang Isbat soal penetapan 1 Ramadhan,” tutur Khoirun.***