SUARA CIREBON – Mendekati lebaran, harga telur di sejumlah pasar di Kota dan Kabupaten Cirebon serta Indramayu, justru tertekan.
Dari semula per kilogram Rp 30.000, kini turun ke harga Rp 28.000. Meski turun Rp 2.000 per kg, kisaran harga masih jauh di atas normal atau relatif tinggi.
Turunnya harga telur terjadi sejak sepekan terakhir. Menyusul stok yang mulai melimpah dari sejumlah daerah produsen telur.
“Ada penurunan Rp 2.000 per kg. Stok juga cukup banyak,” tutur Sukma (34 tahun), salah satu pedagang telur di Pasar Baru, Indramayu, Selasa 11 April 2023.
Penurunan harga telur rata-rata Rp 2.000 juga terjadi di sejumah pasar utama di Kota dan Kabupaten Cirebon seperti Pasar Kanoman, Pasar Jagasatru dan Pasar Sumber.
Meski ada penurun dan kini di kisaran Rp 28.000 per kg, namun harga telur relatif tinggi di atas normal jika dibandingkan sebelum Ramadan.
Sebelum Ramadan, harga telur tertinggi Rp 24.000 atau Rp 25.000 per kg. Bahkan rata-rata saat stok melimpah, bisa sampai Rp 22.000 per kg.
“Kalau bulan puasa dan lebaran seperti itu. Naik. Tapi nanti setelah lebaran, turun ke harga normal,” tutur Supardi (45 tahun), pedagang telur di Pasar Kanoman.
Beda telur, beda pula harga daging ayam. Harga daging ayam masih cenderung tinggi dan bertahan di harga rata-rata Rp 34.000 per kg.
“Kalau daging ayam harganya sekarang Rp 34.000. Ada kenaikan Rp 2.000 dibanding harga normal,” tutur Fatimah (52 tahun), pedagang daging ayam di Pasar Sumber.
Sebelum memasuki Ramadan, harga daging ayam normal di kisaran Rp 32.000 per kg. Mendekati lebaran, para pedagang rata-rata tidak menjanjikan harga yang sekarang tetap bertahan.
“Mendekati lebaran biasanya sok naik lagi. Semua harga memang naik saat puasa dan lebaran,” tutur Fatimah.***