SUARA CIREBON – Pasar tumpah di Kabupaten Cirebon, menjadi salah satu titik sumber kemacetan setiap arus mudik Lebaran.
Salah satu pasar tumpah yang kerap menimbulkan kemacetan adalah Pasar Sandang Tegalgubug yang berlokasi persis di pinggir jalur mudik utama Pantura Cirebon.
Pasar yang memiliki hari pasaran Selasa dan Sabtu tersebut, selalu meluber ke bahu jalan akibat banyaknya pedagang yang tidak memiliki lapak dan kebagian tempat di dalam pasar.
Kemacetan makin diperparah dengan banyaknya kendaraan yang parkir di bahu jalan, baik kendaran pribadi maupun angkutan umum yang ngetem dan menaikturunkan penumpang serta aktivitas warga yang melakukan penyeberangan jalan.
Seorang pedagang Pasar Tegalgubug, Usriyah (45) mengaku, terpaksa berjualan di bahu jalan lantaran di dalam pasar sudah penuh dan tidak mempunyai kios/los.
“Karena di dalam penuh terus jauh, saya juga gak punya kios, makanya jualan di sini,” kata Ursiyah, Selasa, 11 April 2023.
Ia mengaku pasrah jika dipasang beton pembatas jalan dan larangan penggunaan bahu jalan untuk berjualan, saat arus mudik Lebaran nanti.
Seperti diketahui, Polresta Cirebon telah membuat kebijakan larangan pedagang melakukan aktivitas berjualan di bahu jalan mulai H-7 Lebaran. Hal itu berlaku juga untuk pedagang yang kerap berjualan di bahu jalan Pasar Tegal Gubug.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman mengatakan, larangan tersebut demi kelancaran arus mudik nanti dan keselamatan pedagang sendiri. Pihaknya akan menerjunkan pasukan gabungan untuk berjaga di lokasi pasar tumpah untuk melakukan pengaturan dan pengamanan selama pelakaasanaan Operasi Ketupat Lodaya 2023.
“Khusus di Tegalgubug, akan dipasang pembatas dari beton agar pedagang di pasar tumpah itu tidak meluber ke bahu jalan,” kata Kapolresta Arif.
Selain Pasar Tegalgubug, lanjut Arif, aktivitas pasar tumpah juga terjadi di Pasar Pasalaran Weru, Pasar Kue Weru, Pasar Mundu dan Pasar Gebang.
Kemacetan di pasar tersebut, dipicu aktivitas warga menyeberang jalan serta banyaknya angkutan umum yang ngetem dan menaikturunkan penumpang serta tukang becak yang mangkal menunggu penumpang.***