SUARA CIREBON – Selain jalur utama, sejumlah ruas di Jawa Barat juga disiapkan sebagai jalan alternatif yang disiapkan untuk dilalui para pemudik.
Ada sedikitnya 19 ruas jalur alternatif yang bisa dilalui pemudik, baik mobil pribadi maupun sepeda motor di Jawa Barat, baik di jalur utara (pantura), jalur tengah atau jalur selatan (pansela).
Namun pemudik harus hati-hati dan waspada. Jalur alternatif di Jawa Barat sebagian besar melalui wilayah pegunungan yang rawan bencana.
Selain itu, jalur alternatif juga fasilitas jalan tidak selengkap jalur utama. karena melalui perkampungan desa, hutan, areal sawah, perkebunan di wilayah pegunungan.
Karena itu, pastikan jalur alternatif yang akan dilalui oleh para pemudik mesti aman dari kerawanan bencana.
Kerawanan lain, ialah kejahatan. Karena itu, para pemudik, baik mobil pribadi maupun kendaraan bermotor, usaha konvoi untuk menghindari pembegalan atau perampokan.
Jalur alternatif juga rawan macet. Sebab juga akan melewati pusat keramaian di kota-kota kecamatan yang dilalui, terutama areal pasar yang tidak saja arus mudik, di hari-hari biasa juga sering macet.
Hindari juga perjalanan melalui jalur alternatif pada malam hari. Sebab lampu jalan relatif kurang memadai, sepi dan gelap karena melalui pegunungan dan hutan.
Berikut daftar jalur alternatif pantura, tengah dan pansel di Jawa Barat yang bisa dilalui pemudik lebaran Idul Fitri tahun 2023 ini :
Ada 10 jalur alternatif Pantura :
– Jalur Sukamandi – Kalijati, 22 km
– Jalur Pamanukan – Subang, 31 km
– Jalur Kadipaten – Jatitujuh – Jatibarang, 40,7 km
– Jalur Haurgeulis – Patrol, 19 km
– Jalur Cikamurang – Jangga, 35 km
– Jalur Widasari – Jatitujuh – Kertajati – Kadipaten, 50 km
– Jalur Budur – Tegalgubug – Jagapura – Mundu, 32 km
– Jalur Kanci – Lemahabang – Waled – Ciledug, 30 km
– Jalur Losari – Ciledug – Cidahu – Kuningan, 95 km
– Jalur Cirebon – Sumber – Rajagaluh – Majalengka, 32 km
Ada 4 jalur alternatif tengah Jabar :
– Jalur Subang – Lembang – Bandung, 41 km
– Jalur Sumedang – Jalan Cagak- Wanayasa – Purwakarta, 85 km
– Jalur Talaga – Bantarujeg – Wado – Sumedang, 79 km
– Jalur Kuningan – Cikijing – Majalengka – Kadipaten, 45 km
– Jalur Kuningan – Cikijing – Ciamis, 70 km
Ada 5 jalur alternatif Selatan :
– Garut-Banyuresmi-Leuwigoong-Kadungora-Cijapati-Majalaya-Bandung, 78 km
– Jalur Sasak beusi – Cibatu – Leles, 19 km
– Jalur Banjar – Manonjaya – Tasikmalaya, 44 km
– Jalur Malangbong – Wado, 15 km
– Jalur Parakan muncang – Warung simpang, 9 km
Pastikan juga kelaikan kendaraan jika melalui jalur alternatif. Terutama cek ban kendaraan dan ketersediaan BBM.
Jangan sampai kehabisan BBM di tengah hutan, pegunungan dan areal persawahan. Karena ketersediaan SPBU tidak sebanyak di jalur utama.
Banyak bertanya ke petugas sebelum melewati jalur alternatif yang tidak Anda kenal. Tanya posisi SPBU, kondisi jalan dan situasi geografis yang akan dilalui, misalnya kebardaan hutan, tanjakan, belokan dan sejenisnya.***