SUARA CIREBON – Densus 88 Anti Teror Mabes Polri mengungkapkan fakta mengejutkan menyusul penggerebegan dan penangkapan para terduga teroris di areal hutan Way Kiri, Sendang, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu, Lampung.
Salah satu dari enam terduga teroris, ternyata merupakan gembong yang sejak 2016 masuk Daftar pencarian orang (DPO).
Gembong atau pimpinan kelompok ini, bertugas sebagai perakit senjata api. Gembong ini memiliki bungker yang dijadikan bengkel perakitan senjata api.
Juru bicara Densus 88, Kombes Pol Aswin Siregar mengungkapkan peran dari enam terduga teroris yang berhasl ditangkap, dua diantaranya tewas.
Seperti diketahui, dalam operasi pengrebegan di Way Kiri itu, dua dari enam terduga terosi tewas diterjang peluru anggota Densus 88.
Dua terduga teroris terpaksa ditembak mati karenamelakukan perlawanan saat hendak ditangkap di rumah persembunyiannya di sebuah kebun di areal hutan Way Kiri, Sendang.
Bahkan sempat terjadi baku tembak. Kontak senjata api antara anggota Densus 88 dengan para terduga teroris.
Dalam operasi tersebut, dua terduga teroris tewas. Satu anggota Densus 88 ada yang terluka, terkena tembakan di bagian pahanya oleh terduga teroris yang melawan.
Dua terduga teroris yang tewas yakni N alias NG alias BA, dan ZK. Keduanya tewas di tempat persembunyiannya karena melawan dengan menembaki anggota Densus 88.
Korban tewas N alias NG alias BA, ternyata merupakan pimpinan kelompok tersebut atau gembong teroris yang berafiliasi dengan jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI).
“N alias NG alias BA merupakan tkoh sentral (gembong) kelompok terori tersebut. Ia DPO sejak tahun 2016,” tutur Aswin Siregar.
N selama ini merupakan perakit senjata api. Ia bahkan memiliki bungker yang dijadikan bengkel untuk perakitan senjata api.
“N ini selalu menyerukan amaliyah atau tindakan teror dengan menjadikan anggota polisi sebagai target,” tutur Aswin Siregar.
Korban tewas lain ialah ZK. Merupakan salah satu orang dekat N alias NG alias BA. ZK memiliki senjata M16 yang disembunyikan dan dipersiapkan untuk aksi amaliyah.
“ZK ini pemilik senjata laras panjang atau senata serbu M16. Ia sudah merencanakan aksi amaliyah menyerang anggota Polri dengan senjata itu,” tutur Aswin Siregar.
Sedangkan empat terduga teroris lainnya yang berhasil ditangkap hidup-hidup, memiliki peran masing-masing dalam kelompok teroris yang berafiliasi dengan JI tersebut.
Bahkan salah satunya, ada yang merupakan DPO kasus kerusuhan di Poso, Sulawesi Tengah. Kini empat terduga teroris yang berhasil ditangkap hidup-hidup tengah dalam pemeriksaan intensif Densus 88.***