SUARA CIREBON – Tragedi di pada lebaran Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, dua unit kapal tongkang raksasa lepas kendali menabrak pemukiman penduduk yang berada di tepi pantai.
Video detik-detik dua kapal tongkang menabrak pemukiman penduduk sempat viral. Beredar luas di lini masa berbagai akun media sosial (medsos) tak lama setelah tragedi di hari lebaran itu terjadi.
Dua kapal tongkang berukuran raksasa itu meluncur bebas ka arah pemukiman penduduk. Tak ada yang bisa mengendalikan, hingga tak terhindarkan menabrak pemukiman padat penduduk di tepi pantai.
Tercatat sedikitnya 36 rumah penduduk beserta sleuruh isi dan perabotannya yang rusak berat dan hancur berantakan seketika dihantam dua unit kapal tongkang dengan kapasitas ribuan grosston tersebut.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden yang terjadi pada hari lebaran Idul Fitri 1444 H Sabtu, 22 April 2023.
Saat dua kapal tongkang raksasa lepas kendali menuju arah pemukiman, penduduk di tepi pantai sudah diberitahu sehingga lebih dulu kabur meninggalkan rumah-rumah mereka.
Warga hanya bisa pasrah, saat melihat detik-detik dua kapal tongkang raksasa itu menabrak pemukiman dan menyapu puluhan rumah di tepi pantai.
Tragedi di hari lebaran ini terjadi pada Sabtu sore pukul 16.30 WIB. Saat warga di pesisir pantai itu sedang silaturahmi antar keluarga dan tetangga di hari pertama lebaran Idul Fitri 1444 H.
Dua unit kapal tongkang raksasa menyapu sedikitnya 36 rumah di RT 03, 03 dan 05 RW 06 Desa Keladan, Kecamatan Candi Laras Utara, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
Kepala Desa Keladan, Muhammad Faleh membenarkan tragedi yang menimpa sebagian warganya akibat rumahnya ditabrak kapal tongkang raksasa.
“Tidak hanya rumah, ada juga perahu-perahu milik warga dan sejumlah fasilitas di tepi pantai ikut hancur. Kalau rumah sedikitnya ada 36 yang hancur, rata dengan tanah akibat ditabrak tongkang raksasa,” tutur Faleh.
Kerugian ditaksir mencapai miliran rupiah. Sebab rumah beserta isi dan seluruh peraotan hancur seketika.
“Kami sedang koordinasi dengan pemerintah daerah dan pemilik tongkang untuk ganti kerugian,” tutur Faleh seperti dikutip dari Instagram infowarga.tapin, Minggu, 23 April 2023.
Diduga, insiden itu terjadi karena cuaca yang tengah tidak bersahabat. Kapal tongkang itu sebenarnya sedang terparkir di tiang pendaratan di pelabuhan.
Cuaca Sabtu sore itu terjadi hujan meskipun tidak besar. Hanya saja, angin sangat kencang. Angin kencang ini yang membuat tali untuk menambatkan dua kapal tongkang raksasa ini lepas.
Karena lepas, dua kapal tongkang bernama CMB Rimau itu kehilangan kendali. Lalu terbawa angin sampai ke arah pemukiman padat penduduk di tepian pantai.
“Tali tambat lepas karena tak kuat menahan angin. Setelah itu, dua tongkang itu lepas kendali. Terbawa angin sampai ke arah pemukiman. Bahkan jangkarnya juga ikut terbawa saat menabrak rumah penduduk,” tutur Faleh.***