SUARA CIREBON – Arus mudik lebaran 1444 Hijriah tahun 2023 ini telah merenggut 189 nyawa atau korban jiwa.
Korban jiwa itu akibat 1.457 peristiwa kecelakaan lalu lintas selama H-6 sampai H-1 arus mudik lebaran 1444 H tahun ini atau tanggal 18 sampai 23 April 2023.
Dibandingkan arus mudik di masa normal di tahun 2019 sebelum era pandemi Cvid 19, ada penurunan 19 persen baik jumlah kecelakaan maupun korban jiwa.
Dari hasil pendataan Korlantas Polri, penyumbang terbesar kecelakaan dan korban jiwa dari pemudik sepeda motor.
Prosentasenya mencapai 73 persen. Terjadi di jalur arteri non tol di sejumlah kota di berbagai wilayah di Tanah Air.
Untuk jalan tol sendiri, tercatat kecelakaan dan korban jiwa sebesar 3 persen. Ada penurunan jauh jumlah kecelakaan dan korban jiwa di ruas jalan tol.
“Ada penurunan mencapai 19 persen,” tutur Direkrut Penegakan Hukum Korlantas Polri, Brigjen Pol Aan Suhanan.
Tercatat, dari 1.457 kecelakaan, korban jiwa sebanyak 189, korban luka berat 186 orang dan 2.013 korban luka ringan sepanjang arus mudik lebaran 1444 H tahun ini.
“Kecelakaan di ruas jalan tol sebanyak 21 kejadian. Sisanya 1.436 terjadi di jalan non tol, ruas arteri dan jalan-jalan lain,” tutur Aan Suhanan.
Untuk wilayah Jawa, selama arus mudik, jumlah tetringgi penyumbang angka kecelakaan dan korban jiwa adalah Jawa Timur.
Kemudian berturut-turut Jawa Tengah dan Jawa Barat. Dilihat dari pergerakan arus mudik dari barat ke timur, tingkat kerawanan kecelakaan di jarak yang makin jauh, terutama berhubungan dengan kondisi atau stamina pemudik.
Rinciannya sebagai berikut :
- Jawa Timur 488 kecelakaan, korban jiwa 55 orang
- Jawa Tengah 320 kecelakaan, korban jiwa 22 orang
- Jawa Barat 99 kecelakaan, korban jiwa 33 orang
- Bali, 83 kecelakaan, korban jiwa 8 orang
- Sulawesi 79 kecelakaan, korban jiwa 15 orang
“Ada penurunan 31 persen dibanding arus mudik pada era sebelum pandemi di tahun 2019,” tutur Aan Suhanan.***