SUARA CIREBON – Selain lewat darat, arus balik melalui perairan pantai Laut Jawa juga terpantau ramai dan lancar.
Ribuan pemudik dari Jakarta dan Banten mudik ke kampung halaman di Indramayu menggunakan perahu nelayan pada musim mudik lebaran 1444 Hijriah tahun 2023 ini.
Mereka yang mudik, rata-rata adalah warga Indramayu yang selama ini merantau atau telah pindah tempat tinggal di sejumlah pemukiman nelayan di wilayah utara Jakarta dan Banten.
Saat lebaran Idul Fitri 1444 H tahun 2023 ini, para keluarga nelayan di pesisir utara Jakarta dan Banten juga pada ikut mudik.
Bedanya, para keluarga nelayan asal Indramayu yang bermukim di sejumlah perkampungan nelayan seperti di daerah Kamal, Kapuk dan Cilincing, mudik menggunakan perahu nelayan.
Tiap musim mudik lebaran jumlah pemudik yang menggunakan perahu nelayan dari pesisir Jakarta Utara dan Banten ke Indramayu bisa mencapai tiga ribu orang.
Mereka menggunakan perahu nelayan jenis sope, perahu tradisional yang bisa berisi antara 15 sampai 20 orang.
“Mereka rata-rata pulang dalam satu atau dua rombongan keluarga. Menggunakan perahu nelayan, lengkap dengan istri dan anak-anaknya,” tutur Taripan, salah satu tokoh nelayan di Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu.
Para nelayan mudik menggunakan perahu nelayan. Menyusuri perairan pantai dari sejumlah daerah pesisir di Jakarta dan Banten, menuju Indramayu.
Rata-rata perahu mereka masuk ke Kalisong di Karangsong, atau masuk ke alur sungai Cimanuk di wilayah Bondol masuk ke Brondong.
Selama libur lebaran, perahu tradisioal mereka ditambatkan di sepanjang alur KaliSong atau Cimanuk di wilayah Bondol yang menuju ke TPI Brondong.
Menurut Taripan, setelah lebaran, para nelayan sudah mulai kembali ke Jakarta dan Banten. Kembali menggunakan perahu yang saat mudik mereka bawa.
“Arus balik juga terjadi di pesisir perairan Laut Jawa. Nelayan Indramayu kembali ke Jakarta dan pesisir Banten menggunakan perahu tradisional sope,” tuturnya.
Selama ini, perhatian arus mudik dan arus balik terfokus pada perjalanan darat. Padahal rute pelayaran nelayan tradisional juga ramai saat arus mudik maupun arus balik lebaran kali ini.
“Saat lebaran musim pandemi Coivd 19, malah Dinas Kesehatan membuat Posko Khusus di TPI Karangsong, untuk memeriksa para pemudik nelayan yang menggunakan perahu. Lalu diperiksa satu per satu,” tutur Taripan.
Untuk musim mudik lebaran tahun ini, karena tidak ada lagi pemeriksaan kesehatan, para pemudik nelayan itu bebas masuk dan pulang kembali ke Jakarta tanpa melalui pemeriksaan kesehatan.***