SUARA CIREBON – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Cirebon telah mengajukan 31 paket pekerjaan jalan rusak di Unit Kerja Pengadaan Barang Jasa (UKPBJ) Kabupaten Cirebon.
Kepala DPUTR Kabupaten Cirebon, Iwan Rizki menyampaikan, per hari Selasa 9 Mei 2023, ke-31 paket pekerjaan peningkatan jalan di UKPBJ itu tengah masa sanggah. Artinya, sudah mendapatkan nama pemenang lelang dan bisa pekerjaan segera dilaksanakan.
“Sesuai jadwal UKPBJ, mudah-mudahan bisa berkontrak di tanggal 12-15 Mei 2023. Setelah itu, baru kita bisa melakukan pelaksanaan pematokan sesuai dengan perencanaan yang ada,” ujar Iwan Rizki, Rabu, 10 Mei 2023.
Dari ke-31 paket yang ada, lanjut dia, tiga ruas di antaranya merupakan jalan strategis, yaitu pekerjaan ruas jalan Tegalsari-Lemahtamba atau Kigede Cangkring.
Di ruas jalan Tegalsari-Lemahtamba ada dua pekerjaan ruas jalan, dari mulai Ponpes Abu Mansur hingga rel kereta api, kemudian titik selanjutnya di akhir kegiatan menuju ke jembatan menuju Pagar Toya.
“Ruas jalan berikutnya adalah ruas jalan Pabuaran-Jatiseeng, dengan alokasi anggaran Rp5,3 miliar. Insyaallah tahun 2023, ruas jalan tersebut selesai. Pekerjaannya ada rigid pavement (beton) dan hotmix. Ketiga ruas jalan Sindanglaut-Pabuaran, di sana ada dua titik, yaitu di Desa Cikulak dan Cisaat. Mudah-mudahan dengan alokasi anggaran tersebut bisa mengurangi tingkat kerusakan yang ada di Kabupaten Cirebon,” jelas Iwan.
Menurutnya, alokasi anggaran pada tahun 2023 ada penurunan, pasalnya Pemkab Cirebon, khususnya DPUTR tidak didukung anggaran provinsi maupun APBN.
“Jadi, kalau total anggaran tahun 2023 ini kita hanya bisa merekonstruksi jalan sepanjang 48 kilometer. Kita bisa melakukan pemeliharaan berkala sepanjang 25 kilometer dan pemeliharaan rutin sepanjang 122 kilometer,” tandasnya.
Dari 31 paket pekerjaan ada 33 jalan rusak di Kabupaten Cirebon yang bakal mulus bulan depan:
1. Pemeliharaan periodik jalan Ciperna-Warungasem.
2. Peningkatan Jembatan pada ruas jalan Watubelah-Kaliwadas.
3. Peningkatan Jembatan pada ruas jalan Cangkuang-Jemaras.
4. Rehabilitasi Jembatan pada ruas jalan Sidawangi-Matangaji
5. Rehabilitasi Jembatan pada ruas jalan Tegalsari Lemahtambah.
6. Peningkatan jalan Tegalsari-Lemahtambah.
7. Peningkatan jalan Halimpu-Wangkelang.
8. Peningkatan jalan Karangwareng-Sumurkondang.
9. Peningkatan jalan Weru-Sarabau.
10. Peningkatan jalan menuju wisata Batik Trusmi.
11. Peningkatan jalan Windujaya.
12. Peningkatan jalan Sindanglaut-Pabuaran.
13. Peningkatan jalan Jatiseeng-Pabuaran.
14. Peningkatan jalan Arjawinangun-Suranenggala.
15. Peningkatan jalan Tegalsari-Lemahtamba
16. Peningkatan jalan Ciwaringin-Gintung Ranjeng.
17. Peningkatan jalan Cibogo-Babakan.
18. Peningkatan jalan Jenun-Ciwaringin.
19. Peningkatan jalan Putat-Panambahan.
20. Peningkatan jalan Megu-Lurah.
21. Peningkatan jalan Lurah-Waruroyom.
22. Peningkatan jalan Kebonjoar-Cupang.
23. Peningkatan jalan Jamblang-Bakung.
24. Peningkatan jalan Winong-Jemaras Kidul.
25. Peningkatan jalan Dawuan-Wanakaya.
26. Peningkatan jalan Kedawung-Warungasem.
27. Peningkatan jalan Bakung-Bangodua.
28. Peningkatan jalan Pekantingan-Jemaras Kidul.
29. Peningkatan jalan Gempol-Pegagan (Desa Kedungbunder).
30. Peningkatan jalan Celancang-Pangkalan.
31. Peningkatan jalan Sarajaya-Panda.
32. Peningkatan jalan Kramat-Cisaat.
33. Peningkatan jalan Kemlaka-Pilang Sari.
Diberitakan sebelumnya, alokasi anggaran yang dimiliki Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Cirebon untuk perbaikan jalan di tahun 2023 ini mengalami penurunan. Hal itu karena, anggaran perbaikan jalan tersebut tidak mendapat dukungan dari APBD provinsi maupun APBN.
Kepala Bidang Bina Marga DPUTR Kabupaten Cirebon, Tomy Hendrawan, menyampaikan, tidak adaya dukungan anggaran dari APBD provinsi maupun APBN, membuat DPUTR Kabupaten Cirebon hanya bisa merekonstruksi ruas jalan sepanjang 48 kilometer saja di tahun ini.
Selain itu, hanya bisa melakukan pemeliharaan berkala sepanjang 25 kilometer dan pemeliharaan rutin sepanjang 122 kilometer saja.
Anggaran yang ada tersebut, menurut Tomy, tentu masih jauh dari kata cukup. Anggaran Rp2,3 miliar untuk pemeliharaan rutin untuk ruas jalan sepanjang 1.240,3 kilometer, diakui Tomy, nilainya masih sangat kecil dan tak sebanding dengan panjang jalan yang ada.
Idealnya, lanjut Tomy, pemeliharaan rutin dengan panjang 1240,3 kilometer dibutuhkan anggaran sebesar Rp26 miliar.***