SUARA CIREBON – Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Cirebon mencatat hingga akhir Mei 2023 sudah menangani puluhan kasus kekerasan baik fisik maupun seksual terhadap anak.
Ketua KPAID Kabupaten Cirebon, Hj Fifi Sofiyah memprediksi angka kekerasan terhadap anak masih akan terjadi di tahun 2023 ini.
Hingga saat ini, lanjut Fifi, tercatat ada 14 kasus yang terdiri dari 12 kasus yang terjadi di Kabupaten Cirebon dan 2 kasus di Kota Cirebon. Termasuk kasus yang Kabupaten Cirebon masuk wilayah hukumnya di Polres Cirebon kota.
Fifi mengatakan, tingginya angka kekerasan terhadap anak tersebut membuat pihaknya akan melakukan upaya turun gunung yakni turun hingga ke tingkat RT.
“Hal ini untuk memberikan pemahaman akan fungsi kedua lembaga yakni KPAID Kabupaten Cirebon dan Komnas Perlindungan Anak Cirebon Raya. Selain itu, untuk memberikan pemahaman tentang alur laporan ketika ada peristiwa kekerasan terhadap anak,” ujar Fifi, Sabtu, 10 Juni 2023.
Fifi yakin dengan memberikan pemahaman hingga ke tingkat RT tersebut akan mengurangi tingkat kekerasan terhadap anak, hak-hak anak akan terpenuhi. Ia menambahkan, tidak ada kasta orang mampu dan tidak mampu, sehingga ketika ada kasus kekerasan terhadap anak maka pihaknya akan langsung menangani.
“Komnas Perlindungan Anak dengan KPAID akan bersinergi untuk tangani kasus kekerasan pada anak. Ini kesempatan yang baik karena di wilayah Cirebon ini butuh lembaga-lembaga yang peduli terhadap kekerasan anak, tidak bisa tersentuh semua (kasus kekerasan anak) oleh satu lembaga saja,” ujarnya.
Ia berharap kerja sama dengan Komnas Perlindungan Anak akan terus berkepanjangan. Serta meminta kepada korban kekerasan untuk jangan sungkan atau malu untuk melapor.
“Komnas dan KPAID itu 24 jam, jam berapapun melapor akan kita terima,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komnas Perlindungan Anak Cirebon Raya, Siti Nuryani mengatakan, pihaknya bersama KPAID akan bekerja sama karena tugas yang dikerjakan cukup banyak.
“Banyak banget tugas yang harus kita kerjakan, tapi bagaimana pencegahannya itu yang paling penting. Sebab banyak korban yang berdatangan, tapi bagaimana mencegahnya itu yang paling penting,” ungkapnya.
Menurutnya, pelaku kekerasan terhadap anak kebanyakan berasal dari orang terdekat.
“Biasanya pelaku adalah orang terdekat, makanya bagaimana kita memberikan pemahaman untuk pencegahan kekerasan tersebut,” tuturnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.