SUARA CIREBON – Bupati Indramayu Nina Agustina akhirnya memutuskan untuk membatalkan bertemu dengan pimpinan Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang.
Keputusan itu diambil setelah Bupati Nina Agustina merasa terlalu lama menunggu kepastian Panji Gumilang mau menerimanya untuk bertemu di Pesantren Al Zaytun.
Bupati Nina Agustina bersama rombongan, dari Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Tim Investigasi dari Pemprov Jabar dan Majelis ulama Indonesia (MUI).
Sambil menunggu kepastian Panji Gumilang mau ditemui, rombongan Bupati Nina Agustina tertahan di Kantor Kecamatan Gantar.
Namun setelah menunggu lama, tidak ada kejelasan dari Panji Gumilang, akhirnya Bupati Nina Agustina membatakan rencana pertemuan di Al Zaytun dan kembali ke Indramayu.
Sebelumnya, beredar kabar kalau Panji Gumilang menolak bertemu. Pimpinan Al Zaytun hanya mau ditemui oleh Bupati Nina Agustina dan Kesabngpol.
Namun, Panji Gumilang menolak bertemu Tim Investigasi Pemprov Jabar dan MUI. Kabar itu sampai ke telingan Bupati Nina Agustina, yang akhirnya memutuskan untuk membatalkan ke Al Zaytun.
Bupati Nina Agustina sendiri berinsiatif menemui Panji Gumilang tidak berkaitan dengan kontroversi yang kini menjadi sorotan masyarakat.
Sebagai pimpinan daerah, Bupati Nina Agustina hanya ingin memastikan agar daerahnya tetap berada dalam situasi kondusif.
“Kepentingan saya sebagai kepala daerah hanya ingin agar Indramayu kondusif, tidak terus-menerus gaduh,” tutur Bupati Nina Agustina.
Seperti diketahui, Bupati Nina Agustina akhirnya turun tangan dalam masalah kontroversi Al Zaytun dengan pimpinannya, Panji Gumilang.
Dalam beberapa pekan ini, keberadaan Al Zaytun, terutama sosok pimpinannya, Panji Gumilang, menjadi sorotan masyarakat.
Beberapa video kontroversi Panji Gumilang beradar luas, viral dan menimbulkan polemik. Buntutnya, muncul aksi demontrasi terhadap pesantren tersebut.
Dalam beberapa hari terakhir, terjadi dua kali demontrasi ke Al Zaytun. Pertama dari Forum Indramayu Menggugat (FIM) pada Kamis, 15 Juni 2023.
Kemudian pada Kamis, 22 Juni 2023 ini, aksi demontrasi kembali dilakukan terhadap Al Zaytun. Kali ini dari Forum Solidaritas Dharma Ayu (F SODA).
Massa menuntut penangkapan Panji Gumilang yang dinilai telah melecehkan agama, berkaitan dengan video kontroversinya yang viral beredar.
Dalam demonstrasi F SODA, sempat terjadi insiden pelemparan batu terhadap petugas. Sejumlah anggota poisi terluka.
Polres Indramayu menangkap sejumlah orang. Massa menuntut bisa masuk ke Pesantren Al Zaytun dan bertemu langsung dengan Panji Gumilang.
Namun tuntutan massa terhalang oleh ketatnya penjagaan yang dilakukan polisi. Selain mengerahkan ribuan petugas, bagian depan Al Zaytun juga ditutup dengan pagar kawat berduri.
Panji Gumilang juga mengerahkan massanya. Mencapai ribuan berdiri membentuk pagar di depan pesantren.
Massa Al Zaytun, bahkan dilengkapi dengan sejumlah anjing herder yang dikerahkan oleh sekuriti pesantren terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Antara massa Al Zaytun dan massa demonstrasi F SODA, hnya berjarak dua ratus meter saling berhadap-hadapan.
Namun dipisahkan ratusan petugas dan pagar awat berduri. Koordinator F SODA, Arifin mengaku akan kembali demonstrasi dengan massa lebih besar bila belum bertemu Panji Gumilang.
Arifin juga menuntut penangkapan Panji Gumilang karena dituding telah menyebarkan ajaran sesat dan melecehkan agama Islam.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.