SUARA CIREBON – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon meluncurkan aplikasi Zibanting (gizi seimbang cegah stunting) bersamaan dengan peluncuran penanganan stunting secara bersama-sama melalui program Grebeg Stunting Cirebon Katon di GOR Ranggajati, Kecamatan Sumber, Senin, 26 Juni 2023.
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, dr Hj Neneng Hasanah mengatakan, aplikasi Zibanting merupakan inovasi pihaknya dalam penanganan stunting.
Menurut Neneng, peluncuran implementasi Grebeg Stunting Cirebon Katon dan aplikasi Zibanting ini merupakan strategi optimalisasi konvergensi kecepatan penurunan stunting yang ada di Kabupaten Cirebon.
Saat ini, pihaknya mencoba mengimplementasikan Grebeg Stunting Cirebon Katon dan aplikasi Zibanting itu di empat desa percontohan di Kecamatan Talun.
Keempat desa di Kecamatan Talun dipilih sebagai percontohan pelaksanaan program tersebut, karena lokus stuntingnya terbanyak, yakni 8 kasus.
“Nantinya akan direaplikasikan kepada 24 desa yang menjadi lokus di tahun 2023 ini,” kata Neneng.
Ia menjelaskan, total jumlah stunting saat ini sebanyak 14.014 kasus yang tersebar di seluruh Kabupaten Cirebon. Dari jumlah tersebut, yang menjadi lokus stunting ada di 28 desa, 9 kecamatan dan 10 puskesmas.
“Karena memang dari faktor risiko, kasus stuntingnya banyak,” terang Neneng.
Terkait aplikasi Zibanting, Neneng mengungkapkan, aplikasi tersebut untuk memudahkan para kader dan masyarakat mengetahui faktor risiko apa yang terjadi pada kasus stunting ini, sehingga nanti mudah untuk dilakukan intervensi.
Neneng mencontohkan, jika penyebabnya adalah karena tidak diberikan ASI, maka pihaknya akan memberikan penyuluhan agar kedepan balita tersebut bisa diberikan ASI.
Dari faktor risiko, misalkan terjadi karena sakit-sakitan. Menurut dia, hal itu sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi, maka harus dipenuhi imunisasi dasar secara lengkap.
“Atau karena faktor tidak memiliki sanitasi yang baik dalam hal ini jamban, maka kita akan berkerja sama dengan Baznas untuk memenuhi jamban yang sehatnya,” terangnya.
Neneng menambahkan, setiap keluarga atau balita memang tidak sama intervensinya, karena sangat tergantung pada faktor penyebabnya.
“Di aplikasi Zibanting, dengan beberapa pertanyaan ini nanti akan diketahui faktor determinannya apa,” tandasnya.
Bupati Imron yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, peluncuran kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Dinkes dan sejumlah dinas terkait serta pihak kecamatan, desa dan para kader.
Menurut Imron, hal yang tak kalah penting dalam kegiatan tersebut adalah diluncurkannya aplikasi Zibanting (aplikasi untuk mendukung gizi seimbang cegah stunting).
“Aplikasi ini untuk mengetahui angka stunting yang ada di tiap-tiap kecamatan yang dilaporkan oleh kader. Termasuk untuk mengetahui tindakan-tindakan dari puskesmas dan kader, sejauh mana hasilnya,” ujar Imron.
Menurut Imron, kegiatan tersebut berawal dari dorongan dirinya agar Dinkes berinovasi dalam penanganan stunting yang saat ini angkanya masih tinggi. Melalui program tersebut, intervensi yang dilakukan Pemkab Cirebon bakal lebih maksimal.
“Dengan digulirkannya program ini, saya berharap stunting di Kabupaten Cirebon bisa berkurang. Kasus yang ada kita intervensi, kemudian berikan pembinaan ke masyarakat sampai kepada calon pengantin dan ibu hamil tentang kesehatan,” pungkasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.