SUARA CIREBON – Bappelitbangda Kabupaten Cirebon menginginkan impact atau dampak dari semua kegiatan SKPD bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kabupaten Cirebon.
Untuk memastikannya, Bappelitbangda kini meluncurkan aplikasi Analisis Valuasi Dampak Program (ASI DARA).
Sekda Kabupaten Cirebon, Hilmy Rivai mengatakan, aplikasi tersebut bertujuan untuk menghitung impact program atau kegiatan yang selama ini dilakukan oleh setiap SKPD yang ada di Kabupaten Cirebon.
“Ini sebuah alat ukur atas sebuah sistem perencanaan anggaran prespektif dampak. Seluruh pejabat di Kabupaten sekarang itu keberhasilannya hanya berkutat pada tataran output-nya saja, bukan pada impact-nya,” kata Sekda Kabupaten Cirebon, Hilmy Rivai usai menghadiri launcing ASI DARA di kantor Bappelitbangda, Selasa, 4 Juli 2023.
Menurut Hilmy, dengan asumsi keberhasilan output saja justru itu merupakan pemahaman yang salah dan belum optimal. Dengan aplikasi ASI DARA, maka semua anggaran yang terserap akan memberikan dampak luar biasa sehingga bisa dirasakan masyarakat.
“Jadi anggaran yang diberikan oleh Bappelitbangda nanti ke setiap SKPD ada alat ukurnya. Bukan outputnya, tapi dampak yang akan dihasilkan akan dirasakan oleh masyarakat,” jelas Hilmy.
Ia menerangkan, mekanisme aplikasi tersebut, setiap akan mengajukan anggaran untuk kegiatan maka semua SKPD harus menganalisa dampak yang akan dihasilkan dan dirasakan masyarakat.
Setelah analisa keluar, kata dia, kemudian mereka bisa mengajukannya ke Bappelitbangda. Sementara, Bappelitbangda juga mempunyai analisa sendiri dan akan disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki.
“Jadi aplikasi ini dibuat untuk saling menganalisa antara SKPD dan Bappelitbangda. Aplikasi ini baru pertama kali di Jawa Barat,” ucap Hilmy.
Kepala Bappelitbangda Kabupaten Cirebon, Dangi menyampaikan, ketika SKPD memberikan analisa yang jelas dan benar, maka akan ada hasil yang jelas dan dirasakan oleh masyarakat.
“Semua kami libatkan termasuk inspektorat. Analisa dari SKPD nanti akan kita lakukan analisa ulang oleh kami dan inspektorat. Jadi anggaran yang kami berikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” terangnya.
Dangi menambahkan, dengan sistem digital tersebut maka semua analisa akan bisa cepat dan akurat. Kendati demikian, semuanya tergantung dari keseriusan SKPD melakukan analisa pada semua kegiatan yang akan dilakukan.
Pasalnya, selama ini sama sekali tidak ada analisa dampak karena semua berpatokan kepada output saja.
“Kami inginkan sekarang itu, anggaran yang dikucurkan manfaatnya dirasakan oleh masyarakat. Semua SKPD, mau tidak mau harus mengikuti. Kalau tidak, ya kita tidak akan berikan anggaran,” tegasnya.
Ia memastikan, aplikasi ini akan dilakukan ditahun depan karena sebelumnya harus ada pelatihan terlebih dahulu kepada semua SKPD.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.