SUARA CIREBON – Sepanjang semester I tahun 2023 ini tercatat ada 3.256 warga Kabupaten Cirebon yang mengidap tuberkulosis atau yang kerap disebut TBC.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon mencatat, dari 3.256 kasus TBC tersebut, sebanyak 2.184 di antaranya merupakan kasus TBC sensitif obat (SO), 365 kasus TB pada anak dan 77 lainnya TB resistensi obat (RO).
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, dr Neneng Hasanah mengatakan, untuk menekan angka penyebaran TBC, pihaknya melakukan berbagai upaya, di antaranya, meningkatkan akses layanan 8 ekspansi layanan TBC.
Kemudian, menginstrusikan semua fasilitas kesehatan yang menangani kasus TBC wajib melaporkan kegiatan jejaring eksternal penanggulangan.
“Setiap ada kasus, kami selalu investigasi kontak minimal 8 orang per kasus indeks dan skrining gejala,” kata Neneng, Selasa, 1 Agustus 2023.
Neneng menerangkan, TBC merupakan penyakit yang disebabkan bakteri mycobacterium tuberculosis di paru. Bakteri tersebut, kata Neneng,menyerang gangguan pernapasan seperti batuk kronis dan sesak napas.
Penderita penyakit ini biasanya mengalami gejala lain, seperti berkeringat pada malam hari dan demam.
“Penyakit tersebut dapat berakibat fatal bagi penderitanya kalau tidak segera ditangani. TBC bisa disembukan atau pun dicegah,” kata Neneng.
Beberapa kelompok masyarakat yang berisiko tinggi tertular TBC di antaranya, orang yang tinggal di permukiman padat dan kumuh, petugas medis yang sering merawat penderita TBC, perokok, dan orang dengan kekebalan tubuh rendah.
Kemudian, orang yang tengah menjalani terapi obat imunosupresif, di antaranya, lupus, psoriasis, rheumatoid arthritis, atau penyakit crohn.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.