SUARA CIREBON – Pemkab Cirebon telah mengalokasikan anggaran untuk penanganan kebencanaan sebagai antisipasi kondisi bencana jika suatu saat nanti ditetapkan tanggap darurat.
Langkah antisipasi tersebut disiapkan Pemkab Pemkab Cirebon melalui anggaran belanja tak terduga (BTT) senilai Rp25 miliar.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Cirebon, Sri Wijayawati melalui Kepala Bidang Anggaran, Yuyun Wahyu Wardana mengatakan, plafon Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2023 tidak hanya dialokasikan pada program kegiatan rutin saja.
Namun, pihaknya juga menyiapkan anggaran cadangan yang tersimpan dalam BTT dengan nilai total sebanyak Rp25 miliar.
“Anggaran BTT senilai Rp25 miliar tersebut hanya dapat digunakan untuk biaya tidak terduga seperti kebencanaan dan lainnya,” kata Yuyun, Kamis, 10 Agustus 2023.
Ia menjelaskan, dana BTT tidak bisa digunakan sembarangan karena dana tersebut bersifat khusus untuk penanganan kedaruratan.
“Jadi, tinggal kesiapan SKPD terkaitnya saja. Bilamana membutuhkan anggaran ini, di antaranya membuat regulasinya,” kata Yuyun.
Pada prinsipnya, kata Yuyun, belanja tidak terduga tahun ini sudah disiapkan pihaknya. Namun ia berharap, tidak sampai terjadi bencana alam apapun di Kabupaten Cirebon. Termasuk kondisi bencana yang membuat kondisi ditetapkannya tanggap darurat.
Sementara untuk tahun depan, diungkapkan Yuyun, besaran anggaran BTT masih sama.
“Untuk anggaran BTT tahun depan sementara belum ada penambahan. Jadi kita alokasikan dengan nilai yang sama, karena kita sedang fokus ke penanganan infrastruktur,” paparnya.
Alokasi anggaran BTT diatur dalam Permendagri 77 Tahun 2020 tentang pengelolaan keuangan daerah. Selain itu, juga diatur dalam Perbup 42 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi Belanja Tidak Terduga.
“Teknisnya ketika ada bencana, SKPD terkait dalam hal ini BPBD membuat regulasi kedaruratan, lalu diterbitkan melalui Keputusan Bupati tentang kedaruratan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat, H Uu Ruzhanul Ulum, mendorong kepala daerah untuk menambah anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT) di APBD perubahan 2023 dan APBD 2024, sebagai langkah untuk menghadapi fenomena El Nino dampak perubahan cuaca global.
Uu mengatakan, dampak fenomena El Nino yang tengah melanda sebagian wilayah Indonesia, membuat pemerintah mulai mengatur strategi untuk mengatasi masalah yang timbul, salah satunya persoalan kekeringan.
“Pemprov Jabar melakukan berbagai upaya menghadapi fenomena El Nino, salah satunya penambahan anggaran BTT. Kami sudah berkoordinasi dengan para bupati dan wali kota untuk menambah dana BTT baik untuk anggaran perubahan 2023 dan anggaran tahun 2024,” kata Wagub Uu, saat menghadiri panen raya di Desa Pasuruan, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Selasa, 8 Agustus 2023 lalu.
Menurutnya, penambahan BTT perlau dilakukan karena pemerintah tidak bisa menggunakan anggaran secara tiba-tiba. Karena setiap anggaran, harus diawali dengan pembahasan dan pengesahan DPRD.
“Kami instruksikan kepada bupati wali kota agar meminta tambahan anggaran 30 persen untuk menangani kekeringan. Karena, jika tidak dibantu oleh pemerintah, dikhawatirkan masyarakat akan kesulitan untuk mengatasi kekeringan, sehingga berdampak pada kebutuhan pangan di Jawa Barat,” pungkasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.