SUARA CIREBON – Musim kemarau tahun 2023 ini telah menyebabkan sejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon mengalami kekeringan hingga menyebabkan terjadinya krisis air bersih di 12 desa di 9 kecamatan.
Bupati Cirebon, H Imron MAg menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon untuk melakukan antisipasi atas bencana kekeringan di Cirebon ini yang dimungkinkan timbul akibat musim kemarau.
Selain krisis air bersih, musim kemarau juga menyebabkan terjadinya kekeringan di Cirebon hingga kebakaran lahan, hutan dan perkebunan. Bahkan, saat ini kondisi tersebut kerap terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.
Karena itu, Bupati Imron berencana melakukan penelitian terkait faktor yang selama ini menjadi penyebab kekeringan di Kabupaten Cirebon.
Tentunya, kata Imron, penelitian tersebut bakal dilakukan dengan menggandeng akademisi dari salah satu perguruan tinggi (PT) yang ada di Kabupaten Cirebon.
“Saya ingin dilakukan penelitian dengan menggandeng akademisi, bukan hanya mencari penyebabnya tapi solusinya juga. Contoh di Penpen, itu ternyata ada airnya dengan cara dibor,” kata Imron usai memberikan bantuan air secara simbolis kepada BPBD Kabupaten Cirebon untuk didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak kekeringan, Senin, 4 September 2023.
Imron juga meminta kepada BPBD Kabupaten Cirebon, untuk bisa mencarikan solusi dari kekeringan yang saat ini terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon. Sehingga nantinya, ada antisipasi yang bisa dilakukan saat musim kemarau kembali datang.
Menurut Imron, saat ini terdapat 12 desa di 9 kecamatan di Kabupaten Cirebon yang terdampak kekeringan.
Selain meminta BPBD melakukan antisipasi, Bupati Imron juga meminta peran aktif masyarakat untuk mengantisipasi adanya musibah yang diakibatkan kelalaian manusia.
Ia menilai, sejumlah kebakaran lahan dan hutan berpotensi diakibatkan oleh kelalaian manusia.
“BPBD harus bisa mengedukasi masyarakat, agar hal seperti itu tidak terjadi,” ucap Imron.***