SUARA CIREBON – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon menyebut, jumlah penyandang disabilitas tercatat mencapai 3.288 jiwa. Jumlah tersebut dibagi dalam beberapa kriteria penyandang disabilitas di antaranya, tuna rungu, mental, ganda, intelektual dan sensorik netra.
Kepala Bidang Rehabilitas Sosial (Kabid Rehabsos) Dinsos Kabupaten Cirebon, Lili Marliyah mengatakan, dinsos telah berupaya menyediakan pelayanan dasar bagi penyandang disabilitas, yang meliputi pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perlindungan dan kesejahteraan.
“Dari 3.288 penyandang disabilitas itu, 2.685 di antaranya disabilitas tuna daksa. Kemudian, 276 disabilitas tuna rungu, 103 disabilitas mental, 33 disabilitas ganda, 62 disabilitas intelektual (perkembangan otak) atau idiot dan 29 penyandang disabilitas sensorik netra,” ujar Lili Marliyah, Selasa, 12 September 2023.
Menurut Lili, setiap tahun jumlah penyandang disabilitas di Kabupaten Cirebon selalu mengalami kenaikan.
“Data itu kita peroleh dari para pendamping PKH, komunitas disabilitas, permohonan bantuan, dan respons kasus yang kita temui di lapangan. Itu data base kita. Dan saya rasa jumlahnya masih banyak yang belum terkover,” katanya.
Lili menyampaikan, untuk slot anggaran di bidang rehabilitasi ada Rp500 juta. Jumlah tersebut untuk empat sub kegiatan di tahun 2023, sehingga slot anggaran yang ada bukan hanya untuk disabilitas.
“Kalau untuk penyandang disabilitasnya saja sekitar Rp250 juta,” ucapnya.
Sejauh ini, kata Lili, sudah banyak bantuan yang disalurkan melalui program rehabilitasi sosial, seperti dari APBD, APBN, dan CSR.
“Tahun ini ada penyediaan makanan dengan sasaran 30 orang untuk disabilitas barat. Seperti bantuan sembako satu kali dalam setahun,” tuturnya.
Menurut Lili, ada dua klaster bantuan yang berbeda antara disabilitas berat lansia dan disabilitas berusia produktif. Golongan disabilitas berat, lanjut Lili, mencakup mereka yang sudah sangat butuh. Bentuk bantuannya berupa sembako, nutrisi dan kesehatan.
“Sementara bagi penyandang disabilitas produktif bantuan yang diberikan adalah alat bantu seperti, tongkat, kursi roda, tangan palsu, kaki palsu maupun alat bantu dengar,” katanya.
Selain itu, Dinsos juga memberikan bantuan modal usaha bagi penyandang disabilitas yang berkeinginan membuka usaha.
“Tak hanya itu, para penyandang disabilitas juga mendapat bimbingan fisik, mental, spiritual dan sosial. Kegiatan tersebut merupakan imbauan dari Kemensos yang bertujuan memotivasi mereka agar lebih percaya diri,” imbuhnya.
Lili menuturkan, sejauh ini sejak 2021 hingga 2022, Dinsos telah menyalurkan bantuan untuk 1.042 penyandang disabilitas.
“Sementaranya sisanya, 2.476 belum terkover dari jumlah 3.288 penyandang disabilitas,” pungkasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.