SUARA CIREBON – Sebuah video beredar luas insiden pemboman konvoi kendaraan pengungsi warga sipil Gaza yang tengah menuju wilayah selatan.
Dalam video itu, terlihat sejumlah mobil terbakar. Mayat-mayat korban pemboman bergelimpangan.
Diantaranya mayat anak-anak dan wanita. Sejumlah mobil terbakar dan penumpang terjebak di dalamnya.
Lebih mengerikan, ada truk berisi sekitar 30 orang yang juga hancur terbakar dengan mayat korban bergelimpangan.
Disebut-sebut, pemboman itu menyasar konvoi kendaraan pengungsi warga sipil Gaza yang hendak ke arah selatan.
BBC melaporkan, pemboman konvoi kendaraan pengungsi warga sipil itu terjadi di Jalan Salah al Din, salah satu jalan raya yang menjadi koridor pengungsian warga sipil Gaza dari wilayah utara ke Wadi, daerah selatan.
Warga sipil Gaza bergelombang mengungsi ke selatan setelah menerima ultimatum dari teroris Israel untuk mengosongkan wilayah utara.
Takut dengan ancaman teroris Israel, sekitar 1 juta warga utara mengungsi ke arah selatan sesuai yang ditunjukan oleh militer Israel.
“Demi keamanan dan keselamatan, kami peringatkan untuk mengungsi ke selatan dalam waktu 24 jam,” begitu bunyi peringatan pertama teroris Israel pada Kamis 12 Oktober 2023 lalu.
Hamas sendiri menentang keras ultimatum teroris Israel. Hamas bahkan meminta agar warga Gaza tetap tinggal di rumah.
“Warga Gaza akan tetap tinggal di rumah mempertahankan rumah, tanah dan kota. Mereka bertekad syahid di rumah mereka,” demikian penolakan Hamas.
Mengenai insiden pengeboman konvoi kendaraan pengungsi, tidak ada yang menyatakan bertanggung jawab.
Dilaporkan, ada 70 warga sipil Gaza yang hendak mengungsi tewas. Pemboman itu menyebabkan warga lain yang hendak mengungsi akhirnya mengurungkan niat.
Sebagian akhirnya memilih kembali ke rumah dan tempat-tempat mereka di wilayah utara yang oleh militer Israel diperingatkan untuk dikosongkan.***