SUARA CIREBON – Tingginya angka Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Cirebon, membuat Pemerintah Kabupaten Cirebon melakukan sebuah terobosan dengan membentuk Tim Kordinasi Kesehatan Jiwa Masyarakat.
Pengukuhan Tim Kordinasi Kesehatan Jiwa Masyarakat dilaksanakan di salah satu hotel di kawasan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Kamis, 2 November 2023.
Bupati Cirebon, H Imron yang hadir pada kesempatan itu mengatakan, angka ODGJ di Kabupaten Cirebon saat ini tercatat sebanyak 2.488. Untuk itu dengan tingginya angka ini diperlihatkan penangan khusus salah satu upaya adalah membentuk tim tersebut.
“Tim ini diharapkan bisa menangani penderita ODGJ yang ada di Kabupaten Cirebon, agar bisa secepat mungkin. Selain membentuk tim Dinkes juga berinovasi lewat aplikasi Sistem Layanan Terpadu Pelaksanaan Kesehatan Jiwa Masyarakat (SimaduLajiwa),” ujarnya.
Dikatakan Imron, penderita ODGJ memiliki banyak tingkah, dan masyarakat juga masih banyak yang belum mengetahui tingkat penderita ODGJ tersebut. Untuk itu adanya tim ini diharapkan bisa secepatnya melakukan penangan agar penderita ODGJ bisa ditangani baik secara medis maupun melalui terapi.
“Penderita ODGJ di Kabupaten Cirebon pada tahun 2022 saja ada sekitar 2.904 dan pada tahun 2023 ini sudah diangka 2.488. Untuk itu tim ini sangat penting untuk bisa menekan angka penderita ODGJ,” tandasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon (Kadinkes) Hj Neneng Hasanah mengatakan, penderita ODGJ dikategorikan dalam beberapa kelompok yakni ringan, sedang dan berat. Kategori ini berdasarkan kriteria yang sudah ada dan dimulai dari adanya gangguan mental emosional.
“Penderita ODGJ kalau semaikan cepat ditemukan akan semakin cepat pula untuk diobati maka akan semakin cepat pula untuk sembuhnya. Untuk penanganan sendiri bisa dilakukan dengan cara konseling, edukasi atau harus terapi dengan obat di seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Cirebon,” katanya.
Neneng juga mengatakan, saat ini 4 rumah sakit yang ada di Kabupaten Cirebon yakni RSUD Arjawinangun, RSUD Waled, RS Mitra Plumbon dan RS Sumber Waras merupakan rumah sakit rujukan untuk penanganan kasus ODGJ. Ditambahkan, ada 2 rumah sakit yang untuk berobat jalan yakni RS Muhammadiyah dan RS Sumber Hurip.
“Tim yang dibentuk ini pun nantinya akan melakukan skrining kepada usia produktif terlebih dahulu. Jangan sampai kita menemukan sudah dalam keadaan dengan gangguan berat,” katanya.
Kalau sudah ditemukan, lanjut Neneng, tim nantinya akan langsung bergerak cepat untuk melakukan penanganan. Sehingga penderita ODGJ ini akan lebih cepat pula untuk disembuhkan.
“Untuk targetnya sendiri ODGJ dengan gangguan berarti harus bisa sehat dan terobati,” tutupnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.