SUARA CIREBON – Pemerintah Kabupaten Cirebon memberikan perhatian lebih kepada penyandang disabilitas untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan, baik BUMN maupun BUMD.
Pasalnya, keberadaan para penyandang disabilitas merupakan salah satu dari unsur kemiskinan ekstrem yang menjadi pekerjaan rumah (PR) Pemkab Cirebon untuk dituntaskan.
Wakil Bupati Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih mengatakan, atensi kepada para penyandang disabilitas di Kabupaten Cirebon untuk mendapatkan kesempatan bekerja di sejumlah perusahaan harus ditingkatkan.
“Kita upayakan ya, karena itu salah satu PR kita juga,” ujar Ayu, sapaan akrabnya, Selasa, 22 November 2023.
Melalui upaya tersebut, Ayu meyakini bakal mampu mendorong penurunan angka pengangguran di Kabupaten Cirebon yang setiap tahunnya terus mengalami penurunan signifikan.
Terlebih, sinergitas Pemkab Cirebon selama ini dengan sejumlah SMK dan SMA dinilai telah berhasil menurunkan angka pengangguran melalui sejumlah kegiatan seperti job fair dan lainnya.
“Aturannya kan setiap perusahaan harus bisa menerima penyandang disabilitas sebanyak satu persen. Di Kabupaten Cirebon sudah ada beberapa perusahaan yang menerima disabilitas, di Pemda juga sudah ada. Mungkin karena angkanya sedikit jadi tidak terlihat,” kata Ayu.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Cirebon, Novi Hendrianto mengatakan, pihaknya terus mendesak semua perusahaan di Kabupaten Cirebon untuk bisa memberikan kesempatan bagi kelompok penyandang disabilitas.
“Kita sudah menganjurkan baik secara sosialisasi maupun edaran Bupati, agar BUMN/BUMD dan perusahaan swasta memberikan peluang kerja untuk penyandang disabilitas,” kata Novi Hendrianto.
Menurut Novi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mendorong penyandang disabilitas berkesempatan kerja di perusahaan. Diantaranya, menyiapkan kompetensi para penyandang disabilitas itu sendiri.
“Ketika kompetensi yang dibutuhkan tidak sesuai dengan kemampuan existing disabilitasnya, otomatis kan tidak bisa diterima. Jadi, ada dua sisi yang harus persiapkan, sisi peluang kerja di perusahaan dan menyiapkan kompetensi bagi kelompok disabilitas,” kata Novi.
Pada tahun ini dirinya sudah melakukan Forum Group Discusion (FGD) dengan tujuh komunitas disabilitas. Hasil dari FGD berdasarkan pemetaan sementara melalui kuesioner yang bagikan kepada kelompok disabilitas, sebagian besar minat dan bakat kelompok penyandang disabilitas mengarah ke wirausaha.
“Mereka cenderung lebih nyaman bekerja wirausaha, tidak berkecimpung di dunia kerja. Karena dari segi mental, masih ada mindernya. Padahal teman-temannya tidak berpersepsi seperti itu, tapi mereka minder,” jelasnya.
Karena itu, tidak sedikit dari disabilitas yang mengundurkan diri meskipun sudah berhasil masuk ke perusahaan.
“Hal itu juga perlu kita siapkan mentalnya, artinya soft skillnya juga, tidak hanya kompetensi atau hardskillnya saja,” pungkasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.