SUARA CIREBON – Pemerintah dituntut untuk menstabilkan harga garam di Kabupaten Cirebon yang harganya terus anjlok sepanjang 2023 ini. Harga garam terendah sepanjang 2023 ini terjadi pada bulan Agustus lalu, yang menyentuh angka Rp600 per kilogram (kg).
Petani Garam Kabupaten Cirebon, Tasdik mengatakan, rendahnya harga tersebut karena produksi terlalu tinggi dan rendahnya mutu garam yang diproduksi para petambak.
Menurut Tasdik, rendahnya kualitas garam yang dihasilkan para petambak terjadi karena adanya pencemaran pada air laut yang merupakan bahan baku pembuat garam.
“Rendahnya kualitas garam juga terjadi setelah adanya aktivitas pembangkit listrik di sekitar pesisir,” kata Tasdik, Kamis, 23 November 2023.
Diketahui, produksi garam Kabupaten Cirebon paling rendah dibanding daerah penghasil garam di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat. Wilayah Pantura yang merupakan daerah penghasil garam yakni, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Karawang.
Direktur Jasa Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI Miftahul Huda mengatakan, pihaknya mendorong agar Kabupaten Cirebon bisa meningkatkan produksi garam. Menurut Miftahul, Kabupaten Cirebon merupakan satu dari 64 kabupaten di Indonesia yang memproduksi garam rakyat.
“KKP mendukung Kabupaten Cirebon menjadi penghasil garam terbesar di Indonesia seperti beberapa tahun lalu. Perlu didorong untuk naik,” kata Miftahul.
Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon, harga garam per Rabu, 15 November 2023 sebesar Rp800 per kilogram.
Bulan lalu, harga garam berada di angka Rp880 per kilogram. Harga garam terendah sepanjang 2023 ini terjadi pada Agustus, yakni sebesar Rp600 per kilogram.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.