SUARA CIREBON – Gempa bumi ternyata mengguncang wilayah terbatas di Kecamatan Kapetakan, wilayah pesisir utara Kabupaten Cirebon.
Gempa ini sangat misterius. Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika bisa mendeteksi, namun tak bisa mengidentifikasi posisi dan kekuatan gempa.
“Gempa di Cirebon pada pukul 07.00 WIB, dipicu sesar aktif,” tutur Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Keterangan BMKG, gempa di Kapetakan, Kabupaten Cirebon, terdeteksi pukul 07.00 WIB, Ahad, 3 Desember 2023.
Namun BMKG kesulitan mengidentifikasi posisi pusat gempa dan kekuatannya. Gempa tersebut terdeteksi oleh dua dari tiga sensor yang tersedia.
Koordinator Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Faozan membenarkan fenomena gempa misterius di Kabupaten Cirebon.
Lokasi gempa di daerah pesisir Kapetakan, di wilauyah utara Kabupaten Cirebon yang berbatasan dengan Kabupaten Indramayu.
“Gempa ini sangat terbatas. Hanya dua dari tiga sensor yang mendeteksi. Kekuatan dan posisi gempa tak terdeteksi,” tutur Faozan.
Bunyi dentuman gempa misterius ini mengundang rasa penasaran warga Kabupaten Cirebon, terutama daerah Kapetakan dan sekitarnya di sepanjang pesisir utara.
Bahkan warga mengaku mendengar bunyi dentuman sebanyak tiga kali. Arahnya di sebelah utara di perairan Laut Jawa.
“Arahnya dari wilayah laut, tapi tidak jelas posisinya,” tutur Saelan (47 tahun), warga Desa Kedaton, Kecamatan Kapetakan.
Banyak warga yang menanyakan soal ghempa misterius dan bunyi dentuman tersebut. Faozan dari BPBD membenarkan soal sumber bunyi dentuman.
“Kami konfirmasi ke BMKG. Benar ada bunyi dentuman. Sumber dari gempa. Cuma tidak terdeteksi berapa kekuatan gempa, episenter dan hiposenternya,” tutur Faozan.
Terdeteksi ada tiga kali bunyi dentuman sejak hari Jumat. Terakhir pada Minggu pagi sekitar pukul 07.00 WIB, bertepatan dengan tangkapan sensor yang dibenarkan pihak BMKG.
Faozan meminta warga tidak panik. Tapi tetap waspada. BPBD juga terus berkoordinasi dengan BMKG untuk memberi penjelasan lebih rinci soal gempa dan bunyi dentuman di pesisir utara atau pantura Kabupaten Cirebon tersebut.***