SUARA CIREBON – Korban tewas akibat kecelakaan kereta api di Bandung antara KA Turangga Vs Commuter Line Bandung Raya di petak Cicalengka – Haurpugur, Bandung, Jumat pagi pukul 06.03 WIB, 5 Januari 2024, bertambah satu orang.
Secara keseluruhan, korban kecelakaan adu banteng KA Turangga Vs Bandung Raya menjadi empat orang. Korban yang meninggal dunia kesemuanya pegawai PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).
Nama-nama korban kecelakaan adu banteng KA Turangga sampai Jumat sore, belum dirilis. Namun salah satu diantaranya, bernama Julian Dwi Saptono, masinis KA Lokal Bandung Raya, warga Cilame, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.
Tiga korban lain, yakni asisten masinis Julian, masih awak dari Bandung Raya. Kemudian dua korban tewas lainnya, seorang wanita, berprofesi sebagai pramugara dan seorang sekuriti, keduanya awak KA Turangga relasi Stasiun Gubeng Surabaya – Stasiun Bandung.
PT KAI dalam rilis terbarunya, Jumat sore, 5 Januari 2024, menyebutkan soal empat korban tewas yang kesemuanya merupakan pegawai BUMN perkeretaapian tersebut.
Mengenai penumpang, kesemuanya dinyatakan selamat. Ada 22 penumpang yang menderita luka, namun luka ringan. Lainnya selamat dan telah melanjutkan perjalanan menggunakan kereta cadangan.
Tercatat KA Turangga relasi Surabaya – Bandung yang merupakan kereta jarak jauh yang melewati rute jalur selatan mengangkut 287 penumpang. Kemudian untuk KA lokal Bandung Raya mengangkut 191 penumpang.
PT KAI mengungkapkan duka cita atas meninggal dunianya empat pegawai dalam kecelakaan adu banteng KA Turangga Vs Bandung Raya tersebut.
“Kami sangat berduka atas meninggalnya sejumlah petugas PT KAI dalam musibah kecelakaan tersebut. Kami mengapresiasi jasa mereka selama ini,” tutur EVP of Coorporate Secretaru KAI, Raden Agus Dwinanto Budadji.
PT KAI mengungkapkan, sampai Jumat sore, petugas gabingan dari PT KAI, Polri, TNI, Basarnas Kemenhub dan KNKT serta berbagai pihak lain masih berupa mengevakuasi dua kereta api tersebut.
“Untuk penumpang sudah dipastikan dievakuasi. Mereka yang tidak terluka diantar melanjutkan perjalanan dengan kereta lainnya,” tutur Agus Dwinanto.
PT KAI juga melakukan rekayasa pengalihan jalur untuk kereta api (KA) lain yang rutenya melewati petak Cicalengka – Haurpugur.
Kecelakaan adu banteng terjadi Jumat pagi pukul 06.03 WIB. KA Turangga dalam perjalanan menuju Stasiun Bandung dari arah Gubeng, Surabaya.
Sedangkan KA lokal Bandung Raya tengah dalam perjalanan ke arah sebaliknya. Adu banteng ini terjadi saat kedua kereta bertemu dalam satu rel (single rail).
Penyelidikan atas kecelakaan adu banteng KA akan digelar setelah proses evakuasi KA Turangga dan Bandung Raya selesai yang cukup memakan waktu karena sulitnya medan.***