SUARA CIREBON – Dikutip dari laman resmi Pemkot Cirebon, dikisahkan Baridin merupakan pria yang lahir dari keluarga miskin. Ia hanya tinggal bersama ibunya bernama Mbok Wangsih. Baridin tinggal berdua dengan ibunya setelah sang ayah meninggal dunia. Baridin pun menjadi tulang punggung untuk menghidupi ibunya.
Singkat cerita, Baridin yang saat itu belum menikah, kemudian jatuh hati kepada seorang gadis yang bernama Ratminah. Wanita itu merupakan anak dari seorang kaya raya bernama Bapa Dam.
Baridin yang sedang dimabuk asrama kemudian meminta ibunya untuk melamar gadis pujaannya tersebut. Namun saat itu ibu Baridin, yakni Mbok Wangsih menolak karena ia berfikir bahwa orang kaya raya itu tidak mungkin mau menerima lamarannya.
Baridin yang sudah jatuh hati kepada Ratminah terus menerus memaksa ibunya untuk melamarkan Ratminah. Baridin bahkan mengancam akan bunuh diri jika keinginannya tidak dituruti.
Mbok Wangsih yang tidak ingin kehilangan anak satu-satunya akhirnya menuruti permintaan Baridin. Dengan berat hati, Mbok Wangsih kemudian pergi ke rumah Ratminah dan menemui keluarganya.
Setibanya di kediaman Ratminah, Mbok Wangsih kemudian menyampaikan maksud dan tujuannya. Namun saat itu, Mbok Wangsih justru dihina dan dicaci oleh Ratminah dan ayahnya, Bapak Dam.
Tidak sampai di situ, Mbok Wangsih juga diusir oleh Ratminah dan keluarganya. Mbok Wangsih pun kemudian pulang ke rumah dengan membawa perasaan rasa sakit hati yang mendalam.
Baridin yang mendengar kabar ibunya telah dihina oleh Ratminah dan Bapak Dam, langsung marah besar. Atas kejadian itu, Baridin pun seolah kehilangan akal sehatnya.
Di satu sisi, ia merasa tidak terima setelah ibunya dihina. Tapi di sisi lain, Baridin masih menaruh hati kepada gadis pujaan hatinya, yakni Ratminah.
Situasi ini pun membuat Baridin terdorong untuk mengambil jalur pintas. Ia melakukan ritual untuk mendapatkan hati Ratminah. Baridin menggunakan ajian bernama Kemat Jaran Goyang untuk memikat hati Suratminah.
Dalam menjalankan kemat ini, Baridin berpuasa selama 40 hari 40 malam. Puasa itu ia niatkan untuk membuat Suratminah menjadi tergila-gila kepada dirinya.
Akibat terkena kemat tersebut, Ratminah yang awalnya menolak bahkan menghina Baridin dan keluarganya pun langsung berubah sikap. Ratminah jatuh hati bahkan sampai tergila-gila kepada Baridin.
Ratminah pun menangis dan memohon kepada ayahnya agar dinikahkan dengan Baridin. Ayah Ratminah, yakni Bapak Dam yang tidak ingin anak kesayangannya mengalami hal-hal yang tidak diinginkan, kemudian menuruti keinginan Ratminah.
Kemudian Bapak Dam mengajak putrinya menemui Baridin dengan niat untuk menikahkan mereka. Namun sayang, kesempatan itu sudah terlambat. Baridin meninggal setelah sebelumnya menjalani ritual dengan berpuasa selama 40 hari 40 malam.
Baridin meninggal dengan membawa rasa sakit hati yang mendalam. Setelah Baridin meninggal, Ratminah pun menjadi gila. Hal yang terucap dari mulut Ratminah hanyalah Baridin. Tidak lama setelah itu, Ratminah pun meninggal dunia.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.