SUARA CIREBON – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Ronianto mengungkapkan, atap SMPN 2 Greged yang ambruk merupakan bangunan baru hasil renovasi tahun 2022.
Atap SMPN 2 Greged yang ambruk tersebut yaitu ruang kelas VII B dan ruang guru pada Jumat hari ini, 12 Januari 2024 pagi tadi sekira pukul 09.00 WIB.
“Ini (atap SMPN 2 Greged yang ambruk) renovasi tahun 2022,” kata Ronianto usai melihat atap bangunan SMPN 2 Greged yang ambruk, Jumat, 12 Januari 2024.
Ronianto pun menerangkan, atap bangunan SMPN 2 Greged tersebut ambruk saat kegiatan belajar mengajar di dalam kelas sedang berlangsung.
“(Korban) pelajar semua 6 orang, 3 orang putra, 3 orang putri kelas VII. KBM sedang berlangsung,” jelasnya.
Pascaperistiwa ini, Ronianto menegaskan, pihaknya akan melakukan klarifikasi terhadap rekanan yang melakukan rehibiltasi ruang kelas tersebut pada tahun 2022 lalu.
“Yan nanti (rekanan) akan kita klarifikasi ya,” tegasnya.
Ronianto mengaku, SMPN 2 Greged termasuk sekolah yang banyak mengalami kerusakan. Kendati demikian, ia mengaku telah melakukan sejumlah rehabilitasi di sekolah setempat.
“Pada saat kesini bulan Agustus (2023) sudah sangat parah. Makanya kita segerakan untuk bisa direhab. Jadi masih banyak kondisi sekolah yang masih rusak,” katanya.
Ia membeberkan, data terakhir jumlah ruang kelas SMPN di Kabupaten Cirebon yang mengalami kerusakan sekitar 128.
Berkaca pada peristiwa atap SMPN 2 Greged ambruk, Ronianto menegaskan, pihaknya akan melakukan evaluasi.
“Saya evaluasi, semua konstruksi yang menggunakan baja ringan itu harus menggunakan genting metal,” katanya.
Karena, menurut Ronianto, beban konstruksi dan beban itu harus disesuaikan. Pasalnya jika baja ringan menggunakan genting plentong bebannya lebih berat.
“Disini (SMPN 2 Greged) ada 2 kelas lagi (ruang kelas yang menggunakan konstruksi baja ringan dengan genting plentong). Itu dikosongkan,” tegasnya.***