SUARA CIREBON – Atasi ancaman kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Indramayu, PT Pupuk Kujang terpaksa mengalihkan jatah alokasi tanam gadu ke tanam rendeng saat ini.
Dengan cara itu, ancaman kelangkaan pupuk bersubsidi bisa sementara diatasi di musim tanam rendeng yang tengah berlangsung sejak memasuki pertengahan Januari 2024.
“Ini langkah darurat, antisipasi kelangkaan. Jatah musim gadu, dialihkan ke musim rendeng sekarang,” tutur Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Indramayu, H Sutatang, Senin, 5 Februari 2024.
Dengan cara mengalihkan jatah tanam gadu ke tanam rendeng, kekhawatiran petani di Indramayu sebagai daerah sentra pangan terbesar di Jawa Barat, bisa diatasi.
“Dengan cara ini, petani bisa lebih tenang. Tidak lagi diliputi kekhawatiran kekurangan pupuk bersubsidi,” tutur Sutatang.
Sebelumnya, petani di Indramayu resah, karena alokasi pupuk bersubsidi untuk musim tanam rendeng snagat jauh dari kebutuhan sesuai dengan RDKK (Rencana Detil Kebutuhan Kelompok).
Disebabkan, alokasi pupuk bersubsidi untuk mendukung musim tanam rendeng tahun 2024 ini hanya dipenuhi setengahnya. Petani cemas, sebab bisa muncul gejolak harga akibat persediaan pupuk jauh dibawah kebutuhan.
Berdasar data dari KTNA, kebutuhan pupuk bersubsidi di Indramayu yang untuk musim tanam rendeng luasnya mencapai 135 ribu hektare, mencapai 77,9 ribu ton urea dan 77,6 ribu ton pupuk majemuk (NPK).
Namun oleh pemerintah pupuk bersubsidi di musim tanam rendeng ini hanya disediakan setengahnya. Yakni 41 ribu ton urea dan 22,7 ribu ton NPK.
“Dengan pengalihan alokasi musim tanam gadu ditarik ke tanam rendeng, setidaknya solusi soal alokasi persediaan pupuk bersubsidi relatif aman,” tutur Sutatang.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.