SUARA CIREBON – Banjir di Cirebon ini terjadi usai wilayah setempat diguyur hujan dengan intensitas tinggi, Senin, 12 Februari 2024.
Banjir di Cirebon ini khususnya terjadi di wilayah timur. Akibatnya ribuan rumah warga di 8 desa di Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon terendam banjir,
Camat Pabedilan, Moch Yusuf menyampaikan, banjir yang merendam desa di wilayah Kecamatan Pabedilan ini disebabkan hujan deras pada Ahad, 11 Februari 2024 siang hingga malam.
Akibatnya, sungai yang ada di wilayah setempat, salah satunya Sungai Tersana tidak mampu menampung debit air sehingga meluap dan merendam ke permukiman warga.
Yusuf menjelaskan, air mulai memasuki permukiman warga pada Ahad, 11 Februari 2024 sekitar pukul 21:00 WIB. Lalu pada Senin, 12 Februari 2024 dinihari sekira pukul 01:00 WIB, air mulai merata merendam permukiman di delapan desa di Kecamatan Pabedilan.
“Kalau banjir terjadi di Desa Tersana, Silihasih, Pabedilan Kulon, Pabedilan Wetan, Kalimukti, Babakan Losari, Babakan Losari Lor, dan Desa Kalibuntu,” terangnya.
Menurut Yusuf, banjir tersebut terbilang cukup parah apabila dibandingkan dengan banjir yang terjadi sekitar tiga tahun yang lalu.
” Dari pantauan kami bersama unsur Muspika semenjak malam, Alhamdulillah pagi ini debit air mulai surut,” jelasnya
Untuk mengatasi banjir ini, kata Yusuf, perlu dilakukan normalisasi sungai-sungai yang ada di wilayah Kecamatan Pabedilan dari hulu hingga hilir. Pasalnya, semenjak adanya normalisasi wilayah Kecamatan Pabedilan lebih kurang tiga tahun tidak mengalami banjir seperti sekarang ini.
Menurutnya, Sungai Tersana yang mengalami penyempitan di wilayah Pelayangan Kecamatan Gebang, harus segera dinormalisasi. Sehingga, saat hujan deras mengguyur wilayah setempat, sungai tersebut minimal dapat menampung debit air.
Yusuf menyebut, normalisasi sungai ini kerap dilakukan dengan sumber anggaran dari Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK) maupun melalui pokok pikiran (pokir) anggota DPRD. Upaya tersebut, menurut dia, terbilang efektif untuk meminimalisir terjadinya banjir yang disebabkan luapan sungai.
“Kami berharap ada sinergitas dan koordinasi dari pihak-pihak yang punya kewenangan baik itu dari pemerintah, dari DPRD, untuk perencanaan anggaran normalisasi dari hulu ke hilir,” ungkapnya.
Sementara Kuwu Tersana, Tarmudi mengatakan, sedikitnya ada sebanyak 800 rumah warga di desa setempat yang terendam banjir.
Tarmudi memaparkan, banjir yang merendam Desa Tersana sekitar 30 hingga 60 cm. Dirinya pun meminta kepada pihak terkait untuk melakukan normalisasi Sungai Tersana yang mengalami penyempitan.
“Alhamdulillah dari pantauan yang dilakukan pagi ini air mulai surut,” pungkasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.